BISNIS,COM, JAKARTA – Perusahaan kimia terkemuka BASF masih melihat Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan produk pertanian mereka pada divisi perlindungan pangan (Crop Protection) mengingat tingginya kebutuhan akan produk pangan di Indonesia.
Apalagi penjualan di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN dan menempati posisi keenam dari total penjualan terbesar produk BASF di Asia Tenggara setelah Jepang, India, China, Korea Selatan, dan Australia.
Senior Vice President BASF Corp Protection Asia Pacific Raman Ramanchandran mengatakan dari tahun ke tahun penjualan di Asia Pasific terus menunjukan pertumbuhan rata-rata 14% dalam kurun lima tahun terakhir. Pertumbuhan terbesar terutama untuk penjualan fungisida, herbisida, dan insektisida.
Sementara itu dalam lima tahun ke depan diperkirakan penjualan di negara berkembang seperti Indonesia bisa bertumbuh sekitar 4% hingga 6%. Pasalnya, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan peningkatan pada sektor pertanian.
“Indonesia ini pasar yang sangat potensial dan menjadi yang tertinggi di ASEAN. Untuk itu kami akan memberikan berbagai inovasi dan meluncurkan produk baru di Indonesia,” ucapnya di sela acara Media Event BASF, Kamis (23/5).
Meski menjadi salah satu market share, namun BASF belum berencana untuk berinvetasi di Indonesia pada produk di bidang pertanian dalam waktu dekat.
“Indonesia memang cukup potensial sebagai negara agriculture tapi untuk saat ini investasi di Indonesia akan lebih difokuskan untuk mengedukasi para petani. Tapi seiring berjalannya waktu jika pasar dan kebutuhannya meninggi kami akan memikirkan untuk investasi di Indonesia.”
Namun investasi tersebut menurutnya lebih difokuskan untuk memberikan pendidikan kepada petani serta penambahan produk dan teknologi baru. guna meningkatkan kapasitas panen di Indonesia yang diperkirakan bisa tumbuh sekitar 5 hingga 10%.