BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perdagangan terus mematangkan berapa jatah kuota impor daging sapi yang diberikan untuk Badan Urusan Logistik (Bulog), agar harga kebutuhan pokok tersebut bisa mengalami penurunan.
"Masih belum ditentukan berapa banyak yang akan diberikan ke Bulog, kita masih duduk dan mempelajari, nantinya diharapkan bisa menstabilkan harga," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (21/5)
Perum Bulog sendiri masih menunggu payung hukum soal penugasan Bulog sebagai stabilisator harga daging sapi, dan menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan sebanyak 28.000 ton daging sapi untuk stabilisasi harga.
"Mereka memang telah menyatakan aspirasi mereka, nanti kita akan coba mencari titik temunya," tuturnya.
Gita menjelaskan kepentingan untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi tersebut bukan hanya dikarenakan mendekatnya bulan Ramadhan saja, namun bagaimana melakukan stabilisasi harga daging sapi seperti pada tahun lalu.
"Saya menginginkan harga rata-rata daging sapi tidak jauh berbeda dari tahun lalu yang berada di kisaran Rp75.000 sampai Rp76.000, karena saat ini masih berada di kisaran Rp90.000," tuturnya, berharap.
Sebelumnya pada Minggu (19/5), Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa jika mengacu pada perhitungan yang dipakai Bulog untuk beras, maka Bulog harus menguasai 7%-10% dari total impor.
"Besarannya tujuh sampai sepuluh persen, atau kurang lebih 28.000 ton, namun daging berbeda dengan beras," kata Sutarto. (Antara)
KUOTA IMPOR DAGING: Kemendag Masih Hitung Jatah untuk Bulog
BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Perdagangan terus mematangkan berapa jatah kuota impor daging sapi yang diberikan untuk Badan Urusan Logistik (Bulog), agar harga kebutuhan pokok tersebut bisa mengalami penurunan."Masih belum ditentukan berapa banyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
6 jam yang lalu