Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAS NATUNA: Thailand Setuju Mayoritas Produksi untuk Domestik

BISNIS. COM, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Thailand menyepakati alokasi gas dari Blok East Natuna, Kepulauan Riau untuk domestik lebih besar dibandingkan dengan alokasi untuk ekspor.

BISNIS. COM, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Thailand menyepakati alokasi gas dari Blok East Natuna, Kepulauan Riau untuk domestik lebih besar dibandingkan dengan alokasi untuk ekspor.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan kesepakatan itu diperoleh setelah dirinya bertemu dengan Menteri Energi Thailand Pongsak Ruktapongpisal dan Chief Executive Officer (CEO) PTT Exploration and Production Tevin Vongvanich di kantornya.

"Mereka [Pemerintah Thailand dan PTT EP] setuju alokasi gas dari Blok East Natuna mayoritas akan diberikan untuk Indonesia dan sebagian lainnya boleh untuk Thailand," katanya di Jakarta, Jumat (17/5).

Meski telah ada kesepakatan itu, Wacik mengaku belum memutuskan berapa besaran alokasi gasnya dan berapa harga gas dari blok itu. Hal itu akan dibahas lebih lanjut dalam diskusi lanjutan jika nantinya East Natuna telah ada Plan of Development (PoD) blok itu.

Menurutnya, dibutuhkan investasi sekitar US$20 miliar untuk mengembangkan East Natuna yang memiliki cadangan gas 222 TCF. "Kadar CO2 di sana tinggi sekali, sehingga memerlukan teknologi tinggi. Dari 222 TCF gas yang ada di sana, 70% diantaranya berupa CO2, sehingga cadangan sebenarnya hanya sekitar 46 TCF," ungkapnya.

Wacik juga menegakan akan segera menandatangani kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna agar dapat dikerjakan. Targetnya, tahun ini semua perizinan dapat disetujui, sehingga tahun depan pengembangan East Natuna dapat dilaksanakan.

Proyek East Natuna selama ini terkatung-katung lantaran skema insentif mengenai pembebasan pajak (tax holiday) belum disepakati. Pengelolaan Blok Natuna sendiri dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pertamina, ExxonMobil, Total EP Indonesie, dan PTT EP Thailand.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper