BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) meminta pemerintah segera mengambil keputusan terhadap rencana penaikan bahan bakar minyak.
Ketua Umum APPBI Handaka Santosa mengkhawatirkan kondisi yang tidak pasti saat ini malah memunculkan berbagai spekulasi yang bisa berdampak pada kenaikan harga.
“Kalau ngambang seperti sekarang ini, malah memunculkan peluang kenaikan harga lebih awal. Padahal, BBM belum tentu naik, tapi harga sudah naik lebih dulu. Yang terpenting di sini adalah kesegeraan pemerintah dalam mengambil keputusan,” ujarnya, Jumat (17/5).
Terkait dengan harga sewa dan service charge di pusat perbelanjaan, dia mengatakan tidak akan mengalami banyak perubahan perubahan meski BBM mengalaki kenaikan.
“Harga sewa maupun service charge mal ini sudah mengalami kenaikan pada awal tahun ini akibat keniakan tarif dasar listrik, upah minimum, dan pajak bumi dan bangunan (PBB),” paparnya.
Menurutnya, dampak dari kenaikan BBM tidak akan berpengaruh banyak pada perubahan harga sewa maupun service charge. “Yang lalu sudah naik. Tidak akan berbeda banyak, meski BBM dinaikkan.”
Direktur Plaza Kalibata Tedy Marco mengakui harga service charge mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada awal tahun ini. Di Plaza Kalibata, harga awal Rp75.000/m2/bulan, naik menjadi Rp86.000/m2/bulan.
Dia menilai dengan kenaikan berbagai komponen—termasuk jika BBM dinaikkan—akan memberikan beban tambahan pada pembiayaan pengelolaan gedung.
“Kemungkinan akan naik lagi. Tapi saya tidak tahu berapa pastinya. Kami menunggu instruksi dari asosiasi seperti apa,” katanya.
