BISNIS.COM, JAYAPURA -- Ketua Komisi D DPRD Provinsi Papua, Yan P. Mandenas meminta PT Freeport Indonesia untuk segera mengevaluasi infrastruktur pendukung operasional tambang bawah tanah menyusul runtuhnya sebuah terowongan di fasilitas pelatihan menimpa sejumlah karyawan.
"Berita ini cukup menggemparkan, ada fasilitas pelatihan tambang bawah tanah PT Freeport bisa runtuh dan menimpa karyawannya. Jadi sebaiknya Freeport segera mengevaluasi rencana operasional tambang bawah tanah, khususnya infrastruktur dan alat pendukung lainnya," katanya kepada Antara di Jayapura, Rabu (15/5/2013)
Bila perlu kecanggihan teknologi dipakai untuk pertambangan tersebut dan yang terutama adalah bagaimana karyawannya memiliki tingkat keselamatan yang maksimal, katanya.
Yan mengatakan peristiwa runtuhnya salah satu terowongan di fasilitas pelatihan tersebut bisa dijadikan bahan pelajaran dan evaluasi yang lebih mendalam, karena perusahaan sekelas Freeport yang memiliki kemampuan dan teknologi di bidang tambang tak luput dari musibah tersebut.
"Ini salah satu indikator bahwa PT Freeport harus memperhatikan keselamatan para pekerja dan juga rencananya akan mengoperasionalkan tambang bawah tanah," katanya.
Untuk itu, PT Freeport juga diminta terbuka dan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait agar segera melakukan investigasi mengapa bisa terjadi peristiwa naas tersebut.
"Saya dengar yang terjebak didalam terowongan tersebut adalah pekerja yang rata-rata orang asli Papua, ini segera ambil tindakan penyelamatan. Freeport juga harus investigasi kenapa hal ini bisa terjadi, Pemerintah Pusat, Provinsi Papua dan pihak terkait lainya segera dilibatkan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyaknya 32 orang pekerja diduga terjebak di dalam terowongan bawah tanah area PT. Freeport pada Senin (13/5/2013) malam. Dan enam orang diantaranya yang selamat yaitu Yapinus Tabuni, Yoni, Edowai, Petrus, Mathius dan David Gobai.
Musibah ini telah dilaporkan kepada Inspektur Pertambangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan pihak terkait oleh Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia Daisy Primayanti, Selasa (14/5/2013).
"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan yang terjadi di lapangan," ujar Daisy dalam siaran pers.
FREEPORT INDONESIA Diminta Evaluasi Infrastruktur Tambang Bawah Tanah
BISNIS.COM, JAYAPURA -- Ketua Komisi D DPRD Provinsi Papua, Yan P. Mandenas meminta PT Freeport Indonesia untuk segera mengevaluasi infrastruktur pendukung operasional tambang bawah tanah menyusul runtuhnya sebuah terowongan di fasilitas pelatihan menimpa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Endot Brilliantono
Editor : Endot Brilliantono
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

13 menit yang lalu
Pembelian Pita Cukai Rokok Elektrik Tembus Rp2,8 Triliun di 2024
35 menit yang lalu
Shell Indonesia Akui Ada Lonjakan Permintaan BBM, Stok Aman?

53 menit yang lalu
Pelni Siapkan 781.723 Tiket Kapal untuk Lebaran 2025

8 jam yang lalu
Apakah Perusahaan Logistik Anda Sudah Tepat? Cek di Sini!

1 jam yang lalu
Sri Mulyani Pastikan Perpres THR Idulfitri 2025 Segera Terbit
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
