BISNIS.COM, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IV Semarang segera mengaktifkan kembali jalur kereta api (KA) dari Stasiun Semarang Tawang menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dengan perkiraan menelan anggaran mencapai Rp10 miliar.
Vice Presiden PT KAI Daops IV Semarang, Totok Suryono mengatakan reaktifasi jalur KA pelabuhan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan arus distribusi barang dari maupun masuk ke Jateng, dengan menggunakan moda transportasi kereta api.
“Saat ini sedang proses penyusunan Detailed Enginering Design (DED) yang akan memakan waktu sekitar 3-4 bulan mendatang. Diperkirakan rektifasi jalur KA pelabuhan ini bakal menelan anggaran hingga mencapai Rp10 miliar,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (14/5/2013).
Menurutnya, kebutuhan pasti anggaran untuk aktifasi jalur KA dari Stasiun twang ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tersebut akan dapat diketahi secara pasti setelah penyusunan DED selesai.
“Perkiraan sementara, anggarannya butuh Rp10 miliar, namun hasil akhir kebutuhan dananya setelah DED selesai disusun,” ujarnya.
Dia mengatakan kebutuhan dana sebesar itu diantaranya untuk pengadaan rel baru menggantikan material yang sudah ada sebelumnya, pengurukan lahan dan peninggian jalur rel yang sudah ada sekitar 2 meter dari sekarang, dimana selama ini sejk 2008 kondisinya terendam rob, serta penertiban rumah warga disekitar jalur KA tersebut
Pihaknya berharap aktifasi jalur KA Pelabuhan, dari Stasiun Tawang-Semarang Gudang-Pelabuhan Tanjung Emas sepanjang sekitar 3-4 kilometer tersebut dapat segera beroperasi penuh pada awal April 2014.
“Pengerjaan fisik proyek aktifasi jalur KA pelabuhan ini cukup singkat, paling hanya butuh waktu tiga bulan pengerjaan. Rencananya, selambat-lambatnya akan mulai dikerjakan awal Januari 2014, dan diharapkan selesai April 2014,” tuturnya.
Dia mengatakan saat ini PT KAI pusat juga sedang menyiapkan draft kerjasama atau Memorandum of Understanding dengan PT Pelabuhan (Pelindo) III untuk penyediaan lapangan penumpukan khusus kontainer dilingkungan pelabuhan tersebut, yang diangkut menggunakan kereta api.
Menurutnya apabila jalur tersebut telah beroperasi, pada tahap awal setidaknya akan terdapat tiga rangkaian KA dengan 20 gerbong kontainer per hari yang akan melayani pengangkutan barang di jalur rel pelabuhan tersebut.
“Kapasitas angkut setiap rangkaian KA itu mencapai sekitar 800 ton, jadi dalam sehari mampu mengangkut barang hingga mencapai 24.000 ton, yang sebagian besar untuk melayani alur distribusi barang ke Jakarta dan Surabaya,” tuturnya. (dot)