BISNIS.COM, JAKARTA–Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyarankan pemerintah lebih baik hanya memberikan subsidi bahan bakar minyak bagi angkutan barang dan penumpang ketimbang membedakan harga solar dan premium.
Ketua Harian YLKI Sudaryatmo mengemukakan rencana pemerintah mematok kenaikan solar lebih rendah daripada premium tetap membebani konsumen. Kenaikan biaya transportasi tetap signifikan mengingat beberapa kendaraan umum menggunakan premium.
“Dampaknya tetap ke mana-mana, termasuk yang tidak mengonsumsi BBM subsidi karena dampaknya ke biaya transportasi dan logistik,” katanya, Selasa (14/5).
Pihaknya mengusulkan agar angkutan barang dan penumpang alias kendaraan berpelat kuning tetap dapat menikmati harga subsidi, sedangkan kendaraan pribadi dikenai harga keekonomian. Pasalnya, masalah yang selama ini timbul adalah konsumsi BBM bersubsidi oleh kendaraan pribadi yang terlampau besar.
Pemerintah, tutur Sudaryatmo, dapat melakukan pengawasan dengan menggunakan indikator pelat. “Lebih mudah mengawasi angkutan barang dan penumpang yang pelat kuning daripada mengawasi mobil pribadi yang jumlahnya lebih banyak,” ujarnya.
Langkah itu, lanjutnya, dapat mendorong peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi massal.