BISNIS.COM, JAKARTA—Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BP SPAM) Kementerian Pekerjaan Umum segera membangunan instalasi pengelolahan air minum (IPA) untuk wilayah DKI Jakarta, Karawang dan Bekasi dengan nilai investasi mencapai Rp1,6 triliun.
IPA yang dikenal dengan SPAM Jatilluhur itu akan dimulai 2014 dengan kapasitas 5.000 liter per detik dengan mengandalkan air dari tampung Waduk Jatiluhur.
Kepala BP SPAM Rachmad Karnadi mengungkapkan pemerintah pusat sangat memikirkan kebutuhan air baku Jakarta. Ia menyebutkan DKI Jakarta sangat kekurangan air baku sehingga Kementerian Pekerjaan Umum secara bertahap akan memenuhi kebutuhan air baku Jakarta.
“DKI Jakarta membutuhkan 1700 liter per detik. Jakarta masih sangat kekurangan air baku. Kita akan bangun sekaligus 10000 liter per detik harganya nanti mahal jadi secara bertahap sesuai dengan kemampuan penyerapan Jakarta,” ujar Rachmad di Jakarta, Selasa (14/5/2013).
Dia mengungkapkan pembangunan IPA tahap I ditangani oleh Perum Jasa Tirta II (PJT II) yang merangkul BUMD DKI Jakarta dan BUMD Jawa Barat dengan skema bussines to bussines (b-to-b).
PJT II ditunjuk oleh Kementerian PU karena PJT II merupakan pemilik semua fasilitas yang akan dimanfaatkan untuk air baku DKI Jakarta. Saat ini PJT II tengah mempersiapkan feability study dan Detail Engineering Design (DED). Proyek itu akan mengambil lokasi di Bekasi, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi di Bekasi karena Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU akan melakukan rehabilitasi West Tarum Barat Cannal (WTC) sehingga air nantinya air dari WTC juga akan dimanfaatkan.
Dia menuturkan dari 5.000 liter per detik air yang akan dialirkan, sebanyak 4000 liter per detik akan dialirkan ke Jakarta dan sisanya akan dimanfaatkan untuk Bekasi dan Karawang.
"Tarif air untuk DKI Jakarta dipatok sekitar Rp2900 atau sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Sementara untuk wilayah Bekasi dan Karawang akan dihitung lagi," ujarnya. (mfm)