BISNIS.COM, SOLO – Konsumen dan kalangan pengecer mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram di berbagaai agen di wilayah Solo, meski dikabarkan ada tembahan.
Salah satu pemilik warung makan di Jl Kebangkitan Nasional, Sriwedari, Solo, Fitri Anita mengakui sudah dua pekan terakhir ini kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram.
“Hari ini [Jumat] saya sudah muter-muter ke empat toko, kosong semua. Di salah satu toko langganan saya hanya dikasih satu tabung,” ujarnya, Jumat (10/5).
Meksi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo mengklaim pasokan elpiji 3 kilogram untuk wilayah Solo ditambah dari 19.503 tabung per hari pada April menjadi menjadi 19.545 per hari di Mei ini. namun di pasaran tetap terjadi kelangkaan.
Dia mengatakan sebelumnya dia mudah untuk membeli elpiji 3 kilogram di toko atau pengecer manapun. Pembelian juga tidak pernah dibatasi.
“Nah sekarang sulit. Kalau ada ya hanya dikasih satu tabung, tutur Fitri.
Dia mengataklan kelangkaan elpiji 3 kilogram ini sangat mengganggu kelangsungan usahanya. Bahkan kabar adanya penambahanan pun tidak terwujud
Sementara itu, salah satu pengecer elpiji 3 kilogram di wilayah Gading, Siti Juariyah, juga merasakan pasokan elpiji 3 kilogram dua pekan terakhir ini sangat tidak lancar.
“Sudah dua pekan ini langka. Sebelumnya, setiap hari saya bisa dapat kiriman 12 tabung elpiji 3 kilogram. Kemudian sempat berkurang, hanya dua hari sekali sebanyak tujuh hingga sepuluh tabung sekali dipasok, dan ini sudah empat hari tidak dikirim,” ujarnya.
Pengecer elpiji 3 kilogram di wilayah Gandekan, Maryanto menuturkan harga elpiji 3 kilogram tidak naik, dari distributor masih bisa mendapatkan harga senilai Rp13.500 per tabung dan dia bisa jual Rp15.000 per tabung.
Maryanto menuturkan, pengurangan pasokan dan kelangkaan elpiji 3 kilogram ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. “Saya sudah berusaha minta tambahan, tapi tidak dipenuhi. ((JIBI/SOLOPOS/Haw)
harga tinggi
