BISNIS.COM, JAKARTA— Pemerintah akan mengubah sebagian besar asumsi ekonomi yang tercantum dalam APBN 2013 melalui APBN-P 2013.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan APBN-P 2013 akan mencerminkan berbagai indikator perekonomian yang tercatat hingga saat ini.
Dia mengungkapkan kinerja perekonomian hingga KuartaI I mendorong pemerintah untuk mengubah berbagai asumsi ekonomi yang tercantum dalam APBN 2013.
“Hampir semuanya ada perubahan, inflasi, pertumbuhan, rupiah juga,” katanya, Senin (6/5/2013).
Target inflasi tahun ini dalam APBN-P 2013, lanjutnya, akan ditetapkan lebih tinggi dari tingkat inflasi 4,9% dalam APBN 2013. Pertumbuhan ekonomi juga akan disesuaikan.
“Target inflasi tentunya naik, berapa persisnya saya belum bisa bilang. Pertumbuhan juga berubah,” kata Firmanzah.
Asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2013 ditetapkan sebesar 6,8% dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp9.300 per US$.
Adapun asumsi lainnya adalah harga minyak ICP US$100 per barel, lifting minyak 900.000 barel per hari, lifting gas 1,36 juta barel per hari dan suku bunga SPN 3 bulang sebesar 5%.
Firmanzah mengungkapkan saat ini pemerintah sedang menyiapkan Nota Keuangan APBN-P 2013 yang akan segera diajukan ke DPR setelah masa reses selesai. (ltc)