Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap dapat meminimalikan dampak negatif dari penghentian kegiatan pemerintah federal (shutdown) Amerika Serikat terhadap perekonomian nasional.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan Presiden mencermati perkembangan isu shutdown di AS. Pasalnya, hal itu akan berdampak pada belanja Pemerintah AS dan ketidakpastian di mata investor.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lanjutnya, juga meminta timnya untuk terus menghitung dampaknya terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.
"Presiden juga tadi menyampaikan untuk terus memonitor, terus menghitung. Mudah-mudahan dampaknya dapat kita minimalisir, paling tidak investor dunia dalam posisi wait and see," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Namun, Firmanzah menilai isu shutdown di AS tidak akan berdampak langsung terhadap Indonesia. Dampaknya akan lebih terlihat kepada sikap investor yang mengambil posisi wait and see.
"Dampaknya ke Indonesia rasanya tidak terlalu besar. Beda dengan rencana the Fed untuk mengurangi stimulus moneter karena berdampak pada likuiditas dolar, tidak hanya di AS tetapi juga di dunia langsung terasa."
Pada hari ini, kata Firmanzah, pergerakan pasar modal dan nilai tukar rupiah mengalami tren perbaikan karena rilis data dari BPS terkait neraca perdagangan dan deflasi pada September.