Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DANAU LIMBOTO Kritis, Pemerintah Anggarkan Rp80 miliar untuk Revitalisasi

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerinta segera merevitalisasi Danau Limboto dengan mengalokasikan anggaran Rp80 miliar, menyusul semakin parahnya serbuan eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaan danau.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerinta segera merevitalisasi Danau Limboto dengan mengalokasikan anggaran Rp80 miliar, menyusul semakin parahnya serbuan eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaan danau.

Kepala Bidang Lingkungan Hidup, Balai Lingkungan Hidup Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo Rugaya Biki menyampaikan sedimentasi Danau Limboto mencapai 5.300 ton per tahun dan pendangkalan mencapai 66 cm per tahun, sehingga kehilangan luas 66,7 hektare per tahun.

“Kondisi tersebut sudah mengkhawatirkan dan terancam kehilangan endimitas. Apalagi danau tersebut sudah masuk kategori danau kritis,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2013).

Pada 2012, Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan revitalisi melalui pengerukan dan pengangkatan gulma, dan dilanjutkan pada tahun ini.

”Sebanyak Rp80 miliar telah kami gelontorkan tahun lalu untuk revitalisasi dengan pengerukan dan pengangkatan gulma serta normalisasi sungai Alopohu dan untuk program tahun ini juga sama besarnya,” jelasnya.

Adapun pekerjaan lanjutan  yang akan dilakukan tahun ini yakni peningkatan tanggul Sungai Alopuhu sepanjang 8 km dan membuat arboretum dengan penanaman pohon pelindung resapan.    

Kepala BWS Sulawesi II Gorontalo Ruhban Ruzziyatno mengatakan  dengan dilakukan program tersebut maka permukaan danau semakin terbuka, kedalamannya  bertambah, dan endapannya kian berkurang.

Menurutnya, pengelolaan perairan danau  yang tak berkelanjutan terkait nyata  dengan berbagai persoalan lain, seperti bencana kematian massal ikan, pencemaran, banjir, dan kekeringan yang memicu konflik masyarakat.

Danau Limboto menyimpan potensi besar, yaitu selain hasil ikan, sumber daya airnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti retensi banjir, irigasi pertanian, air minum, dan pariwisata.

Adapun eceng gondok bisa dipakai untuk pupuk organik, pakan ternak, dan bahan kerajinan anyaman. Sementara itu, endapan lumpurnya dapat dimanfaatkan  untuk pembuatan batu bata.

Seperti yang diketahui, Danau Limboto termasuk salah satu 15 danau kritis yang menjadi prioritas penanganan. Danau-danau itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak dan Maninjau (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi), Rawa Danau (Banten), Danau Rawa Pening (Jawa Tengah), Danau Batur (Bali), Danau Tempe, dan Danau Matano (Sulawesi Selatan).

Kemudian, Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Tondano (Sulawesi Utara), Danau Limboto (Gorontalo), Danau Sentarum (Kalimantan Barat), Danau Cascade Mahakam-Semayang, Melintang-Jempang (Kalimantan Timur), serta Danau Sentani (Papua).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper