BISNIS.COM, JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui program Western Indonesia National Road Improvement Project (WINRIP) akan segera meningkatkan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Djoko Murjanto mengutarakan dengan program tersebut nantinya ada kemungkinan anggaran Jalinbar akan lebih besar dari Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra yang saat ini lebih menjadi prioritas.
“Ada proyek WINRIP untuk Lintas Barat, saat ini sedang proses dengan Bank Dunia, kalau sudah jalan nanti, Lintas Barat bisa lebih besar (anggarannya-red) dari Jalintim,” ungkap Djoko Murjanto dalam siaran pers yang diterima Bisnis (6/5/2013).
Dalam beberapa tahun terakhir, alokasi penanganan Jalintim memang selalu lebih besar dibandingkan Jalinbar dan Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalinteng).
Pada tahun ini, anggaran untuk 2.733 Km Jalintim sebesar Rp1,93 triliun sedangkan untuk 2.550 Km Jalinbar dan 2.318 Km Jalinteng masing-masing senilai Rp1,44 triliun dan Rp1,23 triliun.
Djoko menjelaskan perbedaan anggaran tersebut disebabkan geometrik Jalintim yang relatif lebih datar sehingga lebih mudah penanganannya. Lintas Barat itu persis berada di jalur gempa. Pernah gempa tahun 2004 di Padang, kerusakannya tepat sepanjang Jalan Lintas Barat, dan perbaikkannya sangat mahal.
Dia melanjutkan melalui WINRIP lebar Jalinbar akan distandarkan menjadi tujuh meter dan bahu jalan 2 meter. Selain itu struktur jalan ditargetkan lebih kuat sehingga lebih aman dari longsoran atau gempa.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III (Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu dan Sumatera Selatan, Bastian Sihombing mengatakan, dari totak 21 paket WINRIP, ada 10 paket untuk penanganan Lintas Barat Lampung dan Bengkulu.
Bastian melanjutkan kesepuluh paket penanganan tersebut tiga paket di antaranya untuk penanganan Jalinbar Lampung sepanjang 104,05 Km yaitu ruas Krui-Biha (25,25 Km), Rantau Tijang-Kota Agung (42 Km) dan Simpang Gunung Kemala- PG Tampak (36,8 Km).
Adapun tujuh paket lainnya berada di Bengkulu untuk penanganan ruas Ipuh-Bantal (42,4 Km), PS Pedati-Kerkap (25 Km), Bantal-Muko-muko (50,1 Km), Simpang Rukis- Tanjung Kemuning (56,3 Km), Seblat-Ipuh (34,5 Km), Muko-muko-Batas Sumatera Barat (25,8 Km), Lais-Bintunan (11,6 Km).
“WINRIP merupakan proyek multiyears yang ditargetkan rampung pada 2015,” jelasnya. (mfm)