Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA PROPERTI: Di Asia Diperkirakan Turun

BISNIS.COM, JAKARTA – Konsultan properti Knight Frank meyakini harga properti secara umum di Asia seperti Singapura akan menurun rerata 5% dan di Hong Kong turun 10% dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.Hasan Pamudji, Associate Director Knight

BISNIS.COM, JAKARTA – Konsultan properti Knight Frank meyakini harga properti secara umum di Asia seperti Singapura akan menurun rerata 5% dan di Hong Kong turun 10% dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.

Hasan Pamudji, Associate Director Knight Frank, menjelaskan kecenderungan turunnya harga properti di dua Negara Asia tersebut seiring dengan kebijakan pemerintah dalam meredam harga yang terus melambung tinggi.

“Kebijakan itu dilakukan untuk meredam aksi investor yang mengakibatkan harga melonjak dan berdampak pada menurunnya kemampuan daya beli rakyat karena pendapatan tidak seimbang dengan kenaikan harga properti,” ujar Hasan, Senin (29/4/2013).

Selain itu, lanjut Hasan, kenaikan harga properti yang tak terkontrol juga dapat mempengaruhi ekspetasi masyarakat terhadap investasi properti yang berlebihan atau bertujuan menjual kembali rumah dengan harga yang lebih mahal.

“Rakyat kecil semakin sulit untuk memiliki rumah karena mahalnya harga tanah dan terbatasnya lahan siap bangun. Dan ini sudah terjadi di negara-negara tersebut,” ujarnya.

Beberapa kebijakan pemerintah di negara tersebut seperti peningkatan pajak sebesar 8,5% untuk properti di atas 2 juta dolar Hong Kong, peningkatan nilai modal pembelian rumah baru, dan peningkatan suku bunga sebesar 0,25% yang otomatis meningkatkan harga properti kelas menengah sebesar 23,6% pada 2012.

“Kebijakan ini berhasil memperlambat volume transaksi di pasaran lokal,” katanya.

Sementara itu, kebijakan peredaman harga di Singapura di antaranya seperti  memperkenalkan pajak stamp duty pada properti industri yang dijual dalam jangka waktu empat tahun setelah pembelian.

“Di China, kebijakan itu mencakup pajak keuntungan modal sebesar 20% yang disyaratkan pemerintah lokal untuk segera diimplementasikan,” jelasnya. (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Sumber : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper