Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM BERSUBSIDI: Kenaikan Harga tak Diikuti Peningkatan Kualitas

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah dinilai melakukan tindakan manipulatif perihal informasikan harga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah dinilai melakukan tindakan manipulatif perihal informasikan harga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kenaikan harga bensin dan solar tersebut masih dinilai kurang jelas karena pemerintah tidak memberikan keterangan kualitas BBM yang akan dipasarkan. Standar kandungan bensin saat ini tidak sesuai dengan harga yang akan dinaikkan.

Direktur eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menggunakan standar harga berdasarkan bursa minyak di Singapura MOPS (Mid Oil Plats Singapore).

“Di balik harga yang mahal, kualitas bensin di Indonesia masih buruk. Seharusnya jika menggunakan produk tertentu, standarnya harus dinaikkan dulu seperti kualitas yang diacu [di Singapura]. Kalau kualitasnya tidak sama, tetapi harganya naik, itu sama dengan pembohongan,” ujarnya hari ini (19/4/2103).

Harga minyak standar MOPS pada 2010 adalah Rp5.617  per liter yang dugunakan untuk menentukan harga pokok produksi premium. Padahal, bensin standar Singapura yang masuk dalam MOPS tersebut telah memenuhi spesifikasi kategori 2 World Wide Fuels Charter (WWFC). WWFC merupakan standar bersih kandungan dalam sebuah BBM. WWFC memiliki jenjang dari Euro 1 hingga Euro 5.

Bensin standar Singapura memiliki kandungan Research Octane Number (RON) 92, sedangkan bensin yang dimiliki Indonesia saat ini hanya memiliki kandungan RON 88. Singapura dalam hal ini termasuk dalam kategori Euro 1 yaitu, kategori minimum standar kebersihan minyak.

Indonesia karena masih memiliki kandungan RON yang lebih rendah belum termasuk dalam kategori tersebut. Hal ini, menurut Ahmad merupakan suatu kesalahan karena pemerintah mematok harga tinggi dengan kualitas bensin yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper