BISNIS.COM, JAKARTA - Konsultan properti Jones Lang Lasalle menyatakan rencana ekspansi peritel asing ke dalam negeri tidak mempengaruhi pertumbuhan harga sewa ruang ritel di Jakarta.
Head of Research Jones Lang Lasalle Indonesia, Anton Sitorus mengatakan harga sewa ruang ritel saat ini cenderung menyesuaikan pertumbuhan penjualan dan tingkat huniannya.
"Meski ekspansi peritel asing ini agresif, tapi tidak akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan harga sewa karena sebagian memilih untuk stand-alone [tidak di dalam mal]," jelasnya dalam Jakarta pemaparan laporan Market Property Q1/2013 hari ini, Rabu (17/4/2013).
Beberapa peritel asing yang akan ekspansi ke Indonesia itu seperti Lotte Departemen Store di Ciputra World Jakarta, Central di Grand Indonesia, Ikea di Alam Sutera, sedangkan pusat perbelanjaan khusus seperti Apple (teknologi komunikasi), Melissa (sepatu), Rolex (aksesoris), Family Mart dan Mini Stop (layanan belanja 24 jam).
Berdasarkan surveiJones Lang Lasalle, harga sewa ritel masih relatif stabil dengan hanya kenaikan tipis sekitar 1% dibanding kuartal sebelumnya, yakni pada kuartal-4 /2012 harga sewa ritel rerata Rp348.183 /m2 per bulan.
Namun, pada kuartal-1 2013 menjadi Rp351.700 /m2 per bulan, sedangkan service charge-nya saat ini rerata Rp80.500 per bulan.
Pada kuartal-1/ 2013 ini terjadi penyerapan ruang ritel sebesar 26,000 m2, tingkat hunian mal sewa pun merangkak naik dari 92% ke 93%.
Jones Lang Lasalle memperkirakan akan ada pasokan ruang ritel di Jakarta hingga 2016 yakni sekitar 500.000 m2. (C51)