BISNIS.COM, JAKARTA--PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan mendirikan satu lagi pabrik precast beton di Sadang Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar Rp150 miliar.
Perseroan menargetkan akhir tahun ini, pabrik precast beton itu sudah dapat beroperasi dengan kapasitas produksi 200 ribu ton pertahun.
General Manager Productions and Investor Relation Waskita Karya Agus Sugiono menjelaskan pabrik precast di Sadang menjadi pabrik ketiga milik perseroan setelah di Pasuruan, Jawa Timur dan Cibitung yang telah beroperasi.
Seluruh investasi pabrik precast waskita didanai oleh dana hasil initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu.
"Pabrik di Sadang target awalnya 2015 tetapi karena kondisi memungkinkan kita percepat di tahun ini. Sekarang kita sedang bebaskan lahan,"ujar Agus di Jakarta, Senin (15/4/2013).
Dia menjelaskan tujuan utama perseroan membangun pabrik precast beton ialah memenuhi kebutuhan konstruksi perseroan. Dia menyebutkan 90% produksi pabrik precast beton digunakan untuk pekerjaan konstruksi Waskita. Selama ini perseroan sangat bergantung pada perusahaan kompetitor seperti Adhimix, Betonindo, dan Wika Beton.
Perseroan memperkirakan dengan memiliki pabrik precast beton sendiri dapat menghemat biaya konstruksi sebesar 10%-15%. Total produksi dari ketiga pabrik itu bakal mencapai 550 ribu ton pertahun karena kapasitas produksi di Cibitung dan Pasuruan masing-masing sebesar 150 ribu ton pertahun dan 200 ribu ton pertahun.
Pabrik precast beton waskita akan memproduksi tiang pancang, tiang pancang pipih yang biasa digunakan di sungai, balok girder, dan beton lantai. Ia menjelaskan pabrik Pasuruan merupakan relokasi dari pabrik precast di Bali.
Relokasi itu dilakukan karena tujuan utama pabrik precast di Bali ialah mendukung terealisasinya tol Ngurah-Rai-Nusa Dua-Tanjung Benoa yang hampir rampung.
Agus memaparkan kontribusi bisnis precast terhadap total pendapatan Waskita masih relatif kecil atau kurang dari 8% tetapi ke depan diprediksi akan terus meningkat.
Menurutnya, kebutuhan precast dalam konstruksi nasional masih sangat tinggi karena itu perseroan masih menjajaki kemungkinan untuk mendirikan pabrik precast di wilayah timur Indonesia.
"Konsumsi precast untuk konstruksi sangat baik, tetapi belum seluruh Indonesia. Kita perlahan-lahan mungkin juga akan hadir di Kalimantan atau Papua," ungkap Agus.