BISNIS.COM, JAKARTA—Sistem pembayaran cash installment pada pembelian apartemen masih mendominasi dengan persentasi 57%, dibandingkan dengan sistem pembayaran menggunakan hard cash maupun kredit pemilikan apartemen (KPA).
Cash instalment merupakan pilihan pembayaran apartemen dalam jangka waktu tertentu antara satu sampai tiga tahun selama masa konstruksi, yang dibayarkan langsung kepada developer.
Sementara hard cash adalah pembayaran apartemen yang dibayar secara penuh saat pembayaran awal. Adapun persentase pembelian dengan menggunakan sistem pembayaran tersebut mencapai 24%.
“Artinya, kebanyakan pembelian apartemen dilakukan untuk investasi, oleh orang-orang yang berduit,” ujar Aleviery Akbar, Associate Director Residential Sales & Leasing Colliers International Indonesia, Selasa (9/4/2013).
Sementara, sambungnya, pembayaran dengan menggunakan KPA dengan persentase paling sedikit yakni 19%, tidak menjadi pilihan utama karena ada beban bunga tambahan dari bank. Selain itu, berbagai prosedur yang ditetapkan oleh pihak bank dianggap merepotkan.
Dia mengungkapkan saat ini sistem pembayaran cash installment mempunyai rentang waktu yang lebih panjang. “Sebelumnya hanya 24 bulan. Saat ini sudah ada pilihan sampai 36 bulan bahkan 48 bulan.”
Dengan rentang waktu pembayaran lebih lama, tambah Aleviery, masyarakat cenderung memilih sistem pembayaran tersebut karena tidak terikat dengan hutang jangka panjang.