Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMELTER: Niat baik pengusaha tambang ditunggu

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menunggu niat baik dari para pelaku usaha pertambangan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih mineral di dalam negeri hingga 2014.Direktur Jenderal

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menunggu niat baik dari para pelaku usaha pertambangan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih mineral di dalam negeri hingga 2014.

Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Thamrin Sihite mengatakan pihaknya masih menunggu komitmen dari pelaku usaha untuk melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

Pasalnya, para pelaku usaha pertambangan telah melakukan pakta integritas untuk menerapkan UU No. 4/2009.

"Titik tekannya kan nilai tambah itu harus di dalam negeri, kalau ada niat baiknya kami masih memikirkan [batas smelter pada 2014]. Kan sebelumnya ada pakta integritas, lalu kami akan evaluasi," katanya di Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Thamrin mengungkapkan pemerintah akan terus mengajak para pelaku usaha mencari jalan keluar persoalan pengolahan dan pemurnian bijih mineral yang diamanatkan paling lambat dilakukan 2014 nanti.

Solusi tersebut juga harus mencakup pembangunan smelter yang umumnya memerlukan waktu lebih dari setahun.

Selama ini, pengusaha dengan pemerintah masih memiliki pandangan yang berbeda terkait pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri.

Pemerintah terus berpegang proses pengolahan dan pemurnian harus dilakukan di dalam negeri, karena diamanatkan UU No. 4/2009, sementara pengusaha menilai ada beberapa komoditas yang kurang ekonomis apabila diolah dan dimurnikan di dalam negeri.

"Pandangan-pandangan ini yang harus kami satukan dengan pengusaha, karena pengusaha dengan pemerintah memiliki fokus yang berbeda. Yang penting semua memiliki komitmen untuk melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah," jelasnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper