BISNIS.COM, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan berencana mengganti kereta rel listrik ekonomi dengan kereta KFW yang baru dibangun PT Inka mulai minggu depan.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Anggoro Budi Wiryawan mengatakan kereta rel listrik (KRL) ekonomi perlahan tapi pasti akan ditarik dan akan digantikan dengan kereta KFW buatan Inka yang saat sudah siap operasikan.
"Kami targetkan peluncuran kereta KFW bisa dilakukan pada minggu depan untuk menggantikan posisi KRL ekonomi Jabodetabek yang akan ditarik secara bertahap," tutur Anggoro kepada Bisnis, Selasa (2/4/2013).
Dia menyebutkan penarikan KRL ekonomi non AC ini diutamakan bagi kereta yang sudah tidak laik operasi. Nantinya yakni per 1 Juli 2013, seluruh KRL ekonomi akan ditarik dan tidak lagi digunakan untuk melayani perjalanan KRL di Jabodetabek.
Sebagai gantinya, imbuh Anggoro, kereta KFW sudah dapat dioperasikan mulai minggu depan. Kereta ini sebenarnya sudah lama selesai dibangun PT Inka yang sebagian sudah ditempatkan di Jakarta dan di Madiun. Namun kereta-kereta KFW yang terdiri dari 10 rangkaian ini masih harus menjalani uji sertifikasi dan penyesuaian dengan KRL Commuter Line yang ada saat ini.
KRL EKONOMI: Kemenhub akan ganti dengan KFW buatan Inka
BISNIS.COM, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan berencana mengganti kereta rel listrik ekonomi dengan kereta KFW yang baru dibangun PT Inka mulai minggu depan.Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Anggoro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Berliana Elisabeth
Editor : Others
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
13 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
6 jam yang lalu