BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah mengupayakan penempatan tenaga kerja Indonesia sektor formal yang berkualitas di kawasan Timur Tengah dengan memastikan adanya pelatihan keterampilan dan kemampuan bahasa asing.
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, untuk menjadikan TKI lebih terampil dilakukan bekerja sama dengan center of excellence, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan PT Pertamina untuk pelatihan pekerja perminyakan.
“Banyak negara-negara di kawasan Timur Tengah membutuhkan TKI profesional untuk bidang perminyakan dan gas, serta perhotelan, sehingga di dalam negeri harus benar-benar mendapatkan pelatihan keterampilan,” katanya, Selasa (2/4/2013).
Dia mencontohkan pasar tenaga kerja di Qatar, BNP2TKI pada akhir Maret lalu mendapatkan permintaan tenaga kerja di sektor profesional di berbagai bidang usaha sebanyak 12.000 orang, tapi belum semua dapat dipenuhi.
Saat ini, ada sekitar 6,5 juta orang TKI bekerja di 142 negara dan khusus penempatan di Qatar ada 5.000 orang TKI profesional yang bekerja di sektor minyak dan gas dengan gaji antara US$10.000-US$15.000 per bulan.
Selain itu, Jumhur menambahkan di Qatar ada juga TKI formal bidang jasa pelayanan spa, konstruksi dan sektor rumah tangga yang berjumlah sekitar 20.000 orang.
“Indonesia menempatkan TKI profesional sesuai dengan permintaan negara penerima,” tukasnya. (ra)