Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYAKIT DBD: Indonesia Butuh Pendekatan Riset

BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia sudah waktunya melakukan pendekatan riset dalam memerangi penyakit yang seringkali menimbulkan korban jiwa setiap musim hujan tiba.

BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia sudah waktunya melakukan pendekatan riset dalam memerangi penyakit yang seringkali menimbulkan korban jiwa setiap musim hujan tiba.

Bahkan, Anggota Komisi IX DPR Zuber Safawi mengatakan seharusnya pemerintah mulai mengalokasikan anggaran riset untuk memerangi DBD (demam berdarah dengue) di Indonesia.

Menurut dia, tingginya kasus DBD di Tanah Air dari tahun ke tahun belum diikuti dengan langkah revolusioner untuk menanggulanginya.  

“Tampaknya upaya fogging atau memberantas jentik belum menunjukkan hasil yang sukses, buktinya tiap tahun DBD selalu meningkat,” katanya hari ini, Rabu (27/3/2013).

Sampai dengan saat ini, Indonesia menduduki peringkat dua penderita DBD di dunia setelah Brazil.

Menurut data Kementerian Kesehatan, dari 2009 hingga 2011, jumlah rata-rata kasus akibat virus dengue ada 126.908 kasus dengan angka kematian mencapai 1.125 kasus.

Zuber menjelaskan dalam beberapa kasus yang diamati, fogging (pengasapan) dipertanyakan efektivitasnya, karena biasanya upaha menggunakan insektisida itu dilakukan setelah terjadinya kasus.

Seringkali petugas fogging sampai seminggu setelah kasus DBD pertamakali muncul baru hadir, lanjutnya, bahkan ada yang sampai 20 hari sehingga nyamuknya sudah berkembang biak.

Selain itu, Indonesia belum memiliki regulasi terkait dengan pemberantasan penyakit yang bersumber dari nyamuk, berbeda dengan Pemerintah Malaysia dan Singapura yang ‘memaksa’ penduduk untuk ikut memberantas sarang nyamuk dengan sanksi denda.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : R Fitriana
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper