BISNIS.COM, BANDUNG – Pemerintah diharapkan dapat membuka pintu kerja sama perdagangan ke Uni Eropa dan Amerika Serikat agar industri tekstil dan garmen lokal dapat semakin berkembang dan lebih berdaya saing terhadap negara lain.
Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertesktilan Indonesia (API), menuturkan keberhasilan Vietnam harus menjadi contoh karena negara tersebut berhasil menggenjot nilai ekspornya ke Amerika Serikat lebih tinggi dari Indonesia.
“Mereka bergabung dalam kerjasama ekonomi Trans-Pacific Partnership (TPP) yang mulai berlangsung sejak tahun lalu,” katanya, Sabtu (23/3/2013).
Produk tekstil Vietnam, lanjutnya, menjadi lebih mampu bersaing karena mereka dikenakan bea masuk ke Amerika Serikat sebesar 5%-6%, sedangkan Indonesia mencapai 12%-16%.
Saat ini, empat negara Asean yaitu Brunei Darusssalam, Singapura, Malaysia, dan Vietnam telah bergabung dengan kerja sama perdagangan tersebut.
“Contoh saja keberhasilan kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam IJEPA. Ekspor tekstil ke Jepang melonjak tinggi dalam 2 tahun terakhir, 70% pada 2011 dan 40% pada tahun lalu,” katanya.