BISNIS.COM, BANDUNG--Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung menggenjot produksi bawang merah untuk menjadi daerah pemasok bagi pasar di Jawa Barat dan sekitarnya.
Jumlah produksi bawang merah pada tahun lalu mencapai 39.200 ton dengan tingkat kebutuhan di Kab. Bandung 14.000 ton per tahun. Dari jumlah itu, sisa produksi bawang merah disebar ke sejumlah wilayah di Jabar.
Kabid Hortikultura Distanbunhut Kab. Bandung Endang Rahmat mengatakan selama ini produksi bawang merah di Kab. Bandung tertinggi kedua di Jabar setelah Cirebon.
Akan tetapi, kualitasnya lebih rendah dibandingkan dengan Cirebon, karena ditanam di wilayah perkebunan di atas 700 meter di atas permukaan laut. Sementara di Cirebon ditanam di areal pesawahan.
"Kualitas bawang merah di sini memang lebih rendah dari Cirebon karena ditanam di dataran tinggi. Meski demikian, kami akan terus meningkatkan kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya, Jumat (22/3/2013).
Endang mengatakan produksi bawang merah di Kab. Bandung terdapat di Kecamatan Pacet, Arjasari, Cimenyan, dan Pangalengan.
Pihaknya juga memiliki komoditas bawang putih yang akan dikembangkan, karena saat ini produksinya masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga harus memanfaatkan bawang impor.
Kebutuhan bawang putih lokal mencapai 9.041 ton per tahun, sementara produksi hanya 3.500 ton per tahun.
Endang melanjutkan produksi bawang putih terbesar didapat dari wilayah Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali.
"Bawang putih lebih pantas ditanam di wilayah 1.000 mdpl sehingga ini bisa menjadi unggulan Kabupaten Bandung. Alasannya di sini rerata wilayahnya masih pegunungan," ujarnya.
Sementara itu, melonjaknya harga bawang merah di pasaran membuat petani bawang di wilayah Cirebon menghabiskan seluruh stok bawang untuk dijual ke pasaran.
Salah satu petani bawang merah di Kabupaten Cirebon Mudasir mengatakan lonjakan harga bawang merah di pasaran juga tidak menguntungkan petani, pasalnya meskipun harga jual tinggi akan tetapi diperkirakan modal yang harus dikeluarkan untuk produksi juga besar karena naiknya harga benih bawang merah.
“Kami khawatir kalau musim tanam bawang merah tiba, stok benih sudah langka sehingga produksi bawang merah lokal kembali terhambat,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi menambahkan antisipasi kelangkaan benih bawang merah untuk musim tanam April mendatang pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi untuk mendatangkan benih impor.
“Kami rekomendasikan sekitar 1.000 ton benih bawang merah impor agar produksi bawang merah di Kabupaten Cirebon terus berjalan dan benihnya tidak langka akibat lonjakan harga bawang merah di pasaran,” ujarnya.(k3/k29/yop).