BISNIS.COM, JAKARTA---Inflasi inti yang terjaga di bawah 5% membuat pemerintah tidak khawatir atas meningkatnya inflasi umum pada dua bulan pertama 2013.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengakui tingkat inflasi Februari yang mencapai 0,75% month-to-month atau 5,31% year-on-year cukup mengejutkan.
"Kalau kita lihat trennya sekarang di Februari itu cukup mengagetkan dan kita tahu itu semua karena harga pangan," ujarnya di Kemenkeu, Jumat (15/03/2013).
Menurutnya, efektivitas pengendalian volatilitas harga komponen pangan sangat berpengaruh terhadap tingkat inflasi Maret 2013.
Namun, Agus menuturkan tingkat inflasi tahun kalender Januari-Februari 2013 tidak perlu dikhawatirkan, karena inflasi inti (core inflation) masih berada dalam level yang baik.
"Jadi kalau seandainya melihat core inflation, sebetulnya kita tidak perlu khawatir karena terjaga dengan baik," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi inti pada Februari mencapai 0,30% (mom) atau lebih rendah dari inflasi umum 0,75%. Namun, inflasi harga bergejolak tercatat sangat tinggi, yakni 6,17% (mom) atau 11,02% (yoy).
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy), inflasi inti pada Februari mencapai 4,29% (yoy) atau lebih rendah 102 basis poin dari inflasi umum 5,31% (yoy).
"Food volatile ini mungkin masih akan tinggi, tapi secara umum masih akan terjaga," ujarnya.
Data BPS mengungkapkan tren inflasi sepanjang Maret dan April akan cenderung rendah. Pada 2010, inflasi Maret (mom) tercatat sebesar -0,14%, pada 2011 -0,32%, dan 0,07% pada 2012. Adapun inflasi April tercatat sebesar 0,15% pada 2010, -0,31% pada 2011, dan 0,21% pada 2012.