Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAS UNTUK PEMBANGKIT: PLN Perkirakan Hanya Tersedia 392 TBTU

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pesimis target penggunaan gas bumi untuk pembangkit listrik pada 2013 dapat tercapai.

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pesimis target penggunaan gas bumi untuk pembangkit listrik pada 2013 dapat tercapai.

 Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan target penggunaan gas bumi untuk pembangkit listrik yang ditargetkan pemerintah sebesar 392 triliun british thermal unit (TBTU) sulit tercapai. Hal ini disebabkan terhambatnya beberapa pembangunan infrastruktur gas.

 “Kalau target pemerintah 392 TBTU pesimis, kalau target PLN sih 360 TBTU. Pesimis karena ada beberapa target pembangunan infrastruktur yang belum selesai,” kata Suryadi, Selasa (12/3)).

 Adapun beberapa pembangunan infrastruktur tersebut antara lain pembangunan revitalisasi Kilang LNG Arun yang dibangun oleh PT Pertamina (Persero). Menurutnya, seharusnya pembangunan revitalisasi Kilang LNG Arun bisa selesai pada Desember 2013.

 “Tetapi jadinya paling cepat akhir 2014, malah bisa di 2015 kuartal 1 atau 2. Itu kita sayangkan mengapa delay-nya lama,”katanya.

 Kemudian, Penyelesaian fasilitas penerimaan gas (onshore receiving facility/ORF) di PLTGU Tanjung Priok yang juga tak kunjung selesai. Penambahan fasilitas tersebut diperlukan agar gas dari unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) Jawa Barat bisa dialirkan ke PLTGU Tanjung Priok.

 Selama ini, pembangkit tersebut hanya meneriman gas dari Lapangan Offshore North West Java milik PT Pertamina Hulu Energi sebesar 130 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd), sementara kebutuhannya mencapai 200 MMscfd. (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper