BISNIS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyatakan pembangunan mega proyek kereta api angkutan khusus batu bara di Kalimantan senilai Rp52 triliun akan dimulai pada 2014.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretapian, Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan pada 2014 sejumlah investor asing dan swasta akan memulai pengerjaan proyek kerja sama pemerintah swasta membangun sarana kereta api khusus angkutan batu bara di Kalimantan.
Dia menyatakan investor asal Rusia akan memulai proyek kereta api angkutan batu bara pada kuartal I 2014 dan ditargetkan beroperasi pada 2017.
“[Pembebasan] Tanah sudah selesai dan perizinan juga sudah selesai. Nanti tunggu [keputusan] Pak Menteri,” ujarnya akhir pekan lalu di Jakarta.
Investor asal Rusia, Kalimantan Rail Pte, Ltd akan menginvestasikan Rp11 triliun untuk membangun sarana kereta api batu bara dengan panjang 160 km.
Kalimantan Rail Pte, Ltd akan membangun jalur KA dari Muara Tuhup, Kalimantan Tengah hingga Balikpapan, Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi batu bara 15 juta ton hingga 40 juta ton batu bara per tahun.
Kementerian Perhubungan, tuturnya, juga menargetkan pembangunan kereta api angkutan batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur sepanjang 120 km dapat dimulai pada kuartal I 2014.
Pembangunan sarana KA batu bara itu akan dikerjakan oleh PT Trans Kutai Kencana dengan investasi mencapai Rp11 triliun dan kapasitas produksi batu bara 15 juta ton per tahun.
Pemancangan batu pertama (groundbreaking) direncanakan dilakukan pada kuartal I 2014 setelah pembebasan lahan telah mencapai 90%.
Pembangunan KA batu bara di Kalimantan Tengah sepanjang 424 km, tuturnya, saat ini dalam proses persetujuan trase oleh Menteri Perhubungan.
Penetapan trase jalur KA batu bara di Kalimantan Tengah, imbuhnya, akan ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur dan saat ini sedang mempersiapkan pelelangan dan penawaran kepada sejumlah investor.
Proyek KA Batubara di Kalimantan Tengah dengan kapasitas produksi hingga 49,7 juta ton batu bara per tahun itu diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp30 triliun.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan menyatakan pihaknya mengizinkan jika sejumlah investor yang membangun KA batu bara di Kalimantan melibatkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator.
Bambang menjelaskan pengoperasian sejumlah KA batu bara di Kalimantan bisa dilakukan oleh investor swasta dan juga dimungkinkan bekerja sama dengan PT KAI sebagai operator KA Batubara.
Menurutnya pihaknya mendukung percepatan pembangunan proyek KA Batubara di Kalimantan sehingga dapat mengalihkan angkutan batu bara di Kalimantan yang selama ini menggunakan jalur darat dan sungai.