Bisnis.com, JAKARTA - Dua proyek kerja sama pemerintah dan swasta tengah dalam proses lelang, yakni pembangunan terminal dan dermaga kapal pesiar di Tanah Ampo senilai US$36 juta dan transportasi kereta api khusus batubara di Kalimantan Tengah senilai US$700 juta.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan keterbatasan anggaran transportasi menyebabkan Kemenhub berupaya anggaran yang diterima benar-benar optimal untuk penyelenggaraan perhubungan sesuai dengan rencana.
Keterbasatan anggaran negara itu menyebabkan adanya program KPS atau kerja sama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP).
Sejauh ini, kata Menhub, harus diakui upaya pemerintah untuk menarik investor guna membiayai pembangunan di sektor transportasi belum mencapai hasil yang diharapkan. Reformasi kebijakan yang menjadi aspek fundamental agar swasta tertarik sebetulnya sudah dilakukan tapi belum cukup mampu mendorong swasta masuk.
Oleh karena itu masih terus dilakukan strategi dan langkah lain yang dikoordinasikan secara bersama dengan instansi lain seperti Bappenas, Menko Perekonomian dan Kementerian Keuangan.
“Tapi perkembangan terakhir tahun ini untuk skema KPS di sektor perhubungan ada dua proyek saat ini sedang proses lelang yakni proyek terminal dan dermaga kapal pesiar dan kereta api batu bara,” kata Menhub dalam konferensi pers akhir tahun di Jakarta hari ini, Rabu (11/12/2013).
Proyek pertama yakni Tanah Ampo Terminal Cruise ialah pembangunan dan pengembangan terminal kapal pesiar dan dermaga eksisting untuk dapat disandari oleh dua kapal pesiar dengan panjang lebih dari 300 meter.
Hingga 3 Oktober, proyek ini masuk dalam pra kualifikasi setelah sebelumnya sudah dilakukan pengumuman prakualifikasi pada 6 mei 2013 dengan tenggat waktu penyampaikan dokumen tanggal 1 Juli 2013 atas proyek senilai US$36 juta ini.
Proyel kedua yakni Puruk Cahu-Bangkuang Coal Railway ialah pengembangan sistem transportasi khusus batubara di Provinsi Kalimantan Tengah dari Puruk Cahu ke Bangkuang dan ke depannya sampai ke Pelabuhan Batubara di Lupak Dalam.
Saat ini dalam proses menunggu penawaran akhir dan rencana pembebasana lahan tenga dalam persiapan. Nilai proyek ini mencapai US$700 juta.