BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah telah menyelesaikan pra kualifikasi ulang terhadap proyek public private partnership (PPP) Pelabuhan Tanah Ampo di Karang Asem, Bali, sehingga pada pertengahan Agustus 2013 lelang dapat digelar.
Mohammad Zulfikar, PPP Procurement Expert Bappenas menjelaskan pelabuhan Tanah Ampo telah mengalami pengkajian ulang mengingat proyek tersebut hanya berupa pengadaan pelabuhan kapal pesiar.
Saat ini pihaknya masih membukan pendaftaran calon peserta melalui pemasukan dokumen pra kualifikasi yang akan ditutup pada 22 Juli 2013.
“Setelah lebaran kami akan umumkan evaluasinya dan pertengahan Agustus lelang dapat dilaksanakan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (30/6/2013).
Dia menuturkan hingga kini, sudah ada delapan calon investor yang mendafarkan, dua di antaranya yakni PT Pelindo III dan Bakrie Brothers. Dengan demikian, ujar Zulfikar, pemenang proyek senilai US$15 juta – US$20 juta tersebut dapat diumumkan pada akhir tahun ini.
Setelah pemenang diumumkan, pihaknya akan memberikan waktu selama 6 bulan – 12 bulan untuk bagi investor untuk menyelesaikan financial close dengan pihak ketiga.
Adapun paket proyek PPP ini berupa renovasi pelabuhan Tanah Ampo dengan memperpanjang dermaga hingga 300 meter dari yang ada saat ini 150 meter. Selain itu, investor juga diwajibkan membangun fasilitas break water terminal untuk kapal pesiar dengan masa konsensi selama 25 tahun.
Sebelumnya, lanjut Zulfikar, pelabuhan Tanah Ampo pernah menjadi sandaran bagi kapal pesiar bertaraf internasional. Namun, karena fasilitas yang kian rusak, maka operasionalisasinya dihentikan.
Dia menjelaskan jika pelabuha pesiar tersebut direalisasikan maka minimal 20 kapal pesiar berkapasitas 2.000 orang dapat bersandar di pelabuhan itu dalam setahun.
Guna menjamin kelayakan bisnis proyek tersebut, pemprov Bali menjamin eksklusifitas dari pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo. Seluruh kapal pesiar yang ingin bersandar di Bali hanya diperbolehkan di pelabuhan tersebut. “Nantinya di Tanjung Benoa sudah tidak boleh lagi. Dipusatkan di Tanah Ampo,” jelasnya.
Selain itu, untuk meningkatkan ketertarikan investor terhadap proyek tersebut, pemkab Karang Asem berencana untuk menyiapkan lahan seluas 5 ha – 10 ha untuk mengembangkan properti di kawasan tersebut.
Menurutnya, ketersedian tanah di Karang Asem masih mencukupi untuk dikembangkan menjadi kawasan properti. “Pada prinsipnya, proyek PPP itu harus juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di sekitarnya,” jelasnya