Bisnis.com, JAKARTA -- Penandatanganan proyek pembangunan kereta api batubara oleh swasta senilai Rp50 triliun di Kalimantan hanya tinggal menunggu terbitnya jaminan pemerintah.
Bastary Pandji Indra, Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (PKPS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan pemenang proyek sudah ditetapkan yakni Konsorsium China Railway Group Limited dengan PT Mega Guna Ganda Semesta.
"Awalnya target (pencanangan) sebelum 20 Oktober, tapi masih proses karena ada permintaan dari swasta untuk mendapatkan semacam penjaminan terhadap resiko politik yang dikeluarkan pemerintah kemungkinan tidak terkejar" tutur Bestary kepada Bisnis di Jakarta, Senin (8/9/2014).
Lebih lanjut ia menjelaskan, awalnya penjaminan politik ini akan dilakukan oleh PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) namun dalam perjalanan, pemilik proyek yakni Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah keberatan dengan bleid yang ditawarkan oleh PII.
"Ada beban daerah untuk membiayai atau membayar kembali semua penjaminan [dari PII] jika terjadi penggantian," tambah Bastary.
Untuk itu menurutnya, saat ini pemerintah Kalimantan Tengah sebagai pemilik proyek sedang menyusun dokumen untuk diajukan ke pemerintah pusat agar megaproyek ini dapat diberikan garansi terhadap kebijakan politik yang diambil pemerintah tanpa melalui PII.
Penjaminan atas resiko kebijakan politik ini merupakan hal yang lumrah, apalagi disaat yang sama investor tidak meminta dukungan yang lain seperti dukungan konstruksi ataupun VGF (Viability Gap Fund).
Untuk konstruksi sendiri akan dilakukan paling lambat satu tahun semenjak penandatanganan dilakukan.
Sebelumnya Mohammad Zulfikar, PPP Procurement Expert Proyek Infrastructure Reform Sector Development Program (IRSDP) Bappenas, mengatakan draft kontrak kemitraan tersebut sudah hampir final. Secara bersamaan finalisasi disain juga sedang dikerjakan.
Berdasarkan surat pengumuman pemenang lelang pengadaan badan usaha tersebut No: 006/PAN-JKA/VII/2014, Konsorsium China Railway-Mega Guna lolos sebagai pemenang dengan nilai 84,56.
Evaluasi yang dilakukan terhadap konsorsium yang merupakan calon penawar tunggal tersebut terdiri dari administrasi, teknis, dan finansial.
