BISNIS.COM, JAKARTA—Draft Peraturan Presiden (Perpres) penugasan PT Hutama Karya sebagai penanggung jawab operasional dan konstruksi proyek jalan tol trans Sumatra, akan diajukan kepada Presiden pekan depan.
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan setelah penandatanganan oleh Presiden, PT Hutama Karya resmi sebagai pemilik konsensi jalan tol trans Sumatra.
Artinya, perseroan ini menjadi penanggung jawab operasional dan konstruksi proyek jalan tol trans Sumatra.
“Draftnya [Perpres] dari sisi Kementerian sudah selesai, dari Sekneg selesai, semua selesai. Pembahasannya sudah cukup panjang. Insya Allah minggu depan kita ajukan kepada Presiden,” katanya, Rabu (6/3/2013).
Hatta menjelaskan sebagai pemilik konsensi PT Hutama Karya juga memiliki hak untuk bekerja sama dengan pihak swasta atau BUMN lain.
Menko mengungkapkan pembangunan jalan tol trans Sumatra dilakukan secara bertahap. Tahapannya diprioritaskan bagi ruas-ruas tertentu yang padat, seperti ruas Indralaya-Palembang dan ruas Medan-Kualanamu.
Hatta juga mengatakan pemerintah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membantu pelaksanaan proyeknya. Pemberiannya pun juga dilakukan bertahap.
“Memang ada pengajuan [dari PT Hutama Karya] untuk penambahan PMN sampai Rp5 triliun, tapi bertahap [pemberiannya]. Pembangunannya kan juga bertahap,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, PT Hutama Karya tetap harus mencari sumber pendanaan lain selain PMN, misalnya melalui pinjaman atau penerbitan obligasi.
“Sumber pendanaan PMN yang kecil harus di-leverage, entah dari pinjaman atau obligasi,” ujarnya.
Dedy Supriadi Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, mengatakan total nilai investasi proyek jalan tol trans Sumatra sekitar Rp355 triliun.
Proyek tol trans Sumatra, lanjutnya, diperkirakan akan sepanjang 2.770 kilometer dengan jangka waktu pengerjaan proyek antara 15 sampai 20 tahun.
Secara keseluruhan, jalan tol trans Sumatra memiliki 24 ruas yang dikelompokkan ke dalam 7 ruas utama. PT Hutama Karya sebelumnya sudah melakukan studi kelayakan untuk 3 ruas jalan tol trans sumatera, yaitu ruas Medan-Binjai, ruas Palembang-Indralaya, dan ruas Padang-Sicincin.