JAKARTA: Indonesia Port Corporation (IPC) memfokuskan Pelabuhan Palembang sebagai pelabuhan bongkar muat hasil budi daya karet dengan menyiapkan klasterisasi dermaga atau dedicated berth untuk penanganan kapal pengangkut komoditas tersebut.
General Manager Pelabuhan Palembang Tony Hajar mengatakan mulai 15 Maret 2013, pihaknya akan menyiapkan dua dermaga di Pelabuhan Palembang sebagai dedicated berth untuk mencapai target bongkar muat karet sebanyak 1 juta Ton pada 2014.
"Sedangkan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 940.000 ton," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/3/2013).
Dengan pola dedicated berth diharapkan tidak mengganggu kegiatan bongkar muat dan pelayanan kapal pengangkut komoditi lainnnya di pelabuhan Palembang, sehingga antrean kapal di dermaga juga bisa dihindari.
Pola tersebut, kata Tony, juga untuk menghindari kebiasaan perusahaan pelayaran yang menjadikan kapal sebagai gudang terapung sehingga menghambat kapal lainnya yang hendak masuk dermaga.
"Jadi mulai 15 Maret 2013, khusus komoditas karet mesti masuk ke dedicated berth yang telah disiapkan," tuturnya.
Tony menambahkan, dengan pola didicated berth diharapkan mendongkrak dua kali lipat produktivitas bongkar muat karet yang sebelumnya rata-rata 400.000ton/tahun.
Padahal tahun lalu volume perdagangan komoditas karet di Sumatra Selatan mencapai 800.000 ton/tahun yang berasal dari Sekayu dan Musi Banyuasin.
Saat ini terdapat 24 perusahaan/pabrik yang memanfaatkan bahan baku karet.
"Potensi bisnisnya masih sangat besar. Karena itu, kami juga membangun dukungan jaringan distribusinya di pelabuhan Palembang," paparnya. (ra)
PELABUHAN PALEMBANG fokus layani komoditas karet
JAKARTA: Indonesia Port Corporation (IPC) memfokuskan Pelabuhan Palembang sebagai pelabuhan bongkar muat hasil budi daya karet dengan menyiapkan klasterisasi dermaga atau dedicated berth untuk penanganan kapal pengangkut komoditas tersebut.General Manager
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu