BISNIS.COM, JAKARTA—Pembentukan lembaga Himpunan Wirausaha Ketransmigrasian menjadi jawaban pengembangan wirausaha khusus di kawasan transmigrasi dan permukiman di sekitarnya.
Menurut Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemenakertans Rosari Tyas Wardani, dengan lembaga pembinaan dan pendampingan itu membuat para transmigran, serta penduduk di sekitar kawasan mendapat pengetahuan mengenai kewirausahaan.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah setiap tahun berupaya mewujudkan wirausaha baru sebanyak 2.000 orang, khusus dari permukiman transmigrasi.
“Sejak 2009, pemerintah berhasil mewujudkan sekitar 7.240 orang wirausahawan baru di lokasi transmigrasi dan hinterland sekitarnya,” ujarnya, Senin (4/3).
Dia menuturkan pengembangan wirausaha khusus di kawasan transmigrasi kini tidak hanya sekedar memberikan bantuan pendanaan, melainkan juga melalui lembaga pendampingan Himpunan Wirausaha Ketransmigrasian (HWK).
Rosari menambahkan dengan pembinaan dan pendampingan lembaga HWK maka para transmigran mampu menghasilkan produk pengolahan dari hasil pertanian dan perkebunan yang ada.
Hasil olahan itu di antaranya berupa makanan coklat, makanan dari bahan baku beras, jagung, dan juga hasil perkebunan rotan, serta batik.
“Wirausaha transmigrasi tidak hanya memberikan penghidupan bagi masyarakat transmigran dan penduduk sekitar kawasan, tapi juga mengeliminir potensi konflik,” ungkapnya. (*)