Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR TENAGA KERJA FORMAL

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemetaan potensi tenaga kerja di dalam negeri mendesak diperlukan, karena ada peluang kerja sebanyak 9,16 juta orang di berbagai negara untuk pekerja formal dan professional.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemetaan potensi tenaga kerja di dalam negeri mendesak diperlukan, karena ada peluang kerja sebanyak 9,16 juta orang di berbagai negara untuk pekerja formal dan professional.

Menurut Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) I Naekma, tidak hanya pemetaan potensi tenaga kerja yang dibutuhkan, tapi juga analisis penawaran dan permintaan juga diperlukan.

“Penyusunan kriteria dan parameter dalam rangka analisis keterpaduan penawaran dan permintaan tenaga kerja kini dilakukan agar pemetaan potensi dan analisis penawaran dapat sesuai dengan kebutuhan pekerja dari luar negeri,” ujarnya, Senin (11/2).

Untuk itu, dia menilai kalangan lembaga pendidikan dan pelatihan dapat melakukan berbagai terobosan agar lulusan mereka ada dapat memenuhi standar internasional untuk bekerja di berbagai sektor usaha di luar negeri.

BNP2TKI mencatat sejak 2009-2020, ada peluang kerja untuk sebanyak 9,16 juta orang bekerja di berbagai negara di sektor formal dan professional, tapi hingga kini kebutuhan tersebut baru terpenuhi sekitar 40%.

Hal itu dikarenakan mayoritas penempatan TKI sampai dengan saat ini masih didominasi oleh sektor informal, khususnya penata laksana rumah tangga atau pembantu rumah tangga.

Sistem penempatan untuk sektor formal ini, lanjut Naekma, akan diperbaiki agar peluang kerja sektor itu dapat dipenuhi oleh Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Peluang kerja formal dan profesional ada di Amerika Serikat untuk tenaga kesehatan seperti perawat dan paramedis sebanyak 1,2 juta orang dan di Kanada sekitar 350.000 orang.

Sementara itu, peluang kerja untuk usaha perminyakan di Kanada sebanyak 10.000 orang, Australia ada 10.000 orang dan di Timur Tengah untuk sektor konstruksi
sebanyak 100.000 orang. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : R Fitriana
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper