Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI INFRASTRUKTUR: 8 Perusahaan AS Berminat Tanam Modal

JAKARTA--Sedikitnya delapan perusahaan asal Amerika Serikat akan menanamkan investasi di sektor infrastruktur  di Indonesia, menyusul kedatangan Wakil Menteri Perdagangan AS dan delapan delagasi perusahaan infrastruktur AS ke Jakarta. 

JAKARTA--Sedikitnya delapan perusahaan asal Amerika Serikat akan menanamkan investasi di sektor infrastruktur  di Indonesia, menyusul kedatangan Wakil Menteri Perdagangan AS dan delapan delagasi perusahaan infrastruktur AS ke Jakarta. 

Kedelapan perusahaan  AS  tersebut adalah  Black and Veatch–Overland Park, Kan, Cisco Systems – San Jose, Calif, General Electric Company –Fairfield, Conn, Honeywell International, Inc. –Morristown, N.J, Oshkosh Corporation – Oshkosh, Wisc, The Shaw Group – Baton Rouge, La, Westinghouse Electric Company –Cranberry Township, Pa., dan PorleyParsons LLC – Bellaire, Texas  

Wakil Menteri Perdagangan Fransisco Sánchez mengatakan Indonesia adalah pasar dinamis yang menawarkan berbagai kesempatan yang luas untuk pembangunan di sektor-sektor infrastruktur dan teknologi. 

Artinya, kebutuhan infrastruktur di berbagai area dari sektor penerbangan hingga ke konstruksi ke teknik sipil, juga akan tinggi.

"Karena itulah, Perusahaan-perusahaan AS memiliki peluang investasi sektor infrastruktur yang cukup besar di Indonesia, termasuk peluang penawaran berbagai produk serta jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut," ujarnya  di Jakarta Selasa (13/11). 

Sanchez mengatakan saat ini mereka belum menetapkan area spesifik khusus untuk proyek infrastruktur yang akan dibangun. 

Namun, katanya, selain infrastruktur juga mereka akan investais di sektor lainnya seperti permesinan, infrastruktur manajemen, teknologi, dan sektor lainnya. Agar rencana realisasi tersebut, katanya, diharapkan kendala dalam pelaksanaan investasi di Indonesia dapat ditangani bersama. 

Selama ini,  lanjutnya, Indonesia juga menjadi pasar terbesar eksportir AS. Misalnya saja, nilai ekspor barang-barang AS ke Indonesia pada Agustus 2012 mencapai US$5,5 miliar, atau naik 10% dibandingka periode yang sama tahun lalu.

Presdir  PT PII Sintya Roesli mengatakan kesepakatan berupa co guarantee untuk proyek yang potensial dari perusahaan Amerika. Namun, katanya, sampai saat ini masih belum ditetapkan apakah proyek dari delapan perusahaan itu akan  mendapatkan dukungan jaminan bersama tersebut. 

"Masih dalam tahap pembahasan awal. Yang pasti, jaminan diberikan untuk proyek yang eligible, yang dinilai layak dijaminkan  oleh OPIC dan PII," ujar Sintya.  (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Mia Chitra Dinisari dan Trimasari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper