INFRASTRUKTUR AIR MINUM: Kementerian PU siap tambah 2 PDAM

PALEMBANG: Kementerian Pekerjaan Umum tengah memproses tambahan dua PDAM yang siap mendapatkan pinjaman kredit perbankan yakni PDAM Denpasar dan PDAM Kota Pekalongan.Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian PU Danny Sutjiono mengatakan saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan dua PDAM tersebut sehingga dapat meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat.“Ada dua PDAM tambahan yang sekarang sedang proses PDAM Denpasar dan PDAM kota Pekalongan. Nilainya masih dihitung,” ucapnya ditemui disela acara persesmian IPA Karang Anyar dan Pembangunan SPAM IKK di Sumatera Selatan, Rabu (18/7).Danny mengatakan pemberian kredit untuk perusahaan daerah Denpasar dilakukan guna mendukung pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Petanu berkapasitas 300 liter perdetik yang siap dioperasikian tahun depan.“Untuk memanfaatkan jaringan IPA agar dapat didistribusikan ke rumah maka mereka butuh pinjaman dari perbankan,” ujarnya.Sementara untuk PDAM Kota Pekalongan, kredit dialokasikan untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki sarana dan prasara sehingga dapat menambah cakupan layanan air bersih yang saat ini sekitar 30% menjadi 400% hingga 50%.Selain dua PDAM baru tersebut, pemerintah juga memproses finalisasi pemberian kredit perbankan kepada PDAM Tasikmalaya yang sebelumnya sempat tertunda.Sedangkan untuk PDAM Banjarmasin dan PDAM dan PDAM Kota Malang dengan pemberian kredit masing-masing Rp110 miliar dan Rp42 miliar sudah mendapatkan persetujuan dari perbankan, saat ini dalam proses di Sekjen Kementerian Keuangan.“Tinggal penandatangan saja, mudah-mudahan bulan ini turun.”Danny menuturkan bahwa pemerintah sangat mendorong PDAM untuk dapat mempergunakan fasilitas pemberian kredit perbankan untuk memenuhi penambahan cakupan layanan air minum guna mencapai target MDGs 2015.Bahkan, saat ini sudah ada tambahan dari dua perbankan daerah yang dapat dimanfaatkan yakni Bank Pembangunan daerah (BPD) Bali dan Jawa Tengah sebesar sehingga dana yang siap dipergunakan meningkat menjadi Rp4,35 triliun.(api)