JAKARTA: PT Hutama Karya (persero) mengusulkan pembangunan kereta layang sepanjang 26 km yang membentang dari Bekasi hingga Tomang dengan nilai investasi sekitar 10 triliun.
Tri Widjajanto, Direktur Utama HK, mengatakan proyek kereta layang setinggi 15 meter diajukansebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yang semakin bertambah parah.
Terkait sempitnya lahan yang ada di ibu kota, menurutnya, proyek ini akan dibangun dengan memanfaatkan median jalan tol yang dilaluinya yang selama ini tidak terpakai sehingga dipastikan tidak menggangu jalan tol dan arteri.
Untuk tahap pertama kereta tersebut akan dibangun mulai dari Bekasi ke Cawang sepanjang 13 km, Cawang ke Semanggi 8 km, dan Semanggi ke Tomang 5 km.
“Kami sudah mempresentasikan proposal kepada Menteri BUMN (Dahlan Iskan) untuk membangun moda transportasi kereta layang, dan beliau sangat mengapresiasi. Karena ini akan menjadi salah satu solusi kemacetan dan alternatif transportasi di Jakarta. Pembangunannya akan bertahap,” ucapnya Kamis (12/7/2012).
Tri mengatakan, meskipun pihaknya mengusulkan pembangunan kereta layang tersebut namun dia masih mengharapkan pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Bila pun menggunakan skema public private partnership, HK menyatakan kesiapannya untuk ikut berinvestasi dengan menggandeng beberapa mitra termasuk bekerja sama dengan Jasa Marga sebagai pemilik jalan tol.
“Kami yang ajukan tapi bukan berati HK yang bangun. Mestinya pemerintah bisa danai ini karena menyangkut transportasi publik sehingga tarifnya bisa menjadi Rp9000. Karena tanpa dukungan pemerintah biasanya tidak layak secara keuangan,” tuturnya.
Sementara untuk proses konstruksinya, HK siap untuk menggarap proyek tersebut dengan sistem pilar yang dapat diputar sehingga tidak menggangu jalur lalu lintas di bawahnya. “Tapi tentu kami juga ikut di dalam proses tender.”
Tri mengatakan kereta layang ini akan dibangun dengan model transportasi intermoda yang terhubung dengan transportasi lainnya seperti Trans Jakarta, MRT, dan KRL. Misalnya dari Bekasi ke Cawang yang akan tersambung dengan kereta listrik dan Transjakarta. Dari Cawang ke Semanggi akan terhubung dengan MRT.
“Nanti akan ada statiun yang menjadi titik temu antara kereta layang dengan moda transportasi lainnya. Nanti pusatnya akan ada di Cawang.
Tri berharap bila usulan tersebut dapat disetujui maka pada 2013 dapat segera dimulai proses pra feasibility study dengan melakukan desain, dan survey untuk mendapatkan hasi detail proyek. Sementara konstruksnya diharap dapat dimulai pada 2014 sehingga pada 2016 dapat terbangun.
Sedangkan untuk kereta yang akan digunakan, Tri mengatakan pihaknya belum melakukan pembahasan lebih lanjut. “Belum (kereta). Dengan Kemenhub belum terlalu intens baru tahap koordinasi dengan staf terkait. Tapi mudah-mudahan dapat segera terealisasi.”
Untuk merealisasikan pembangunan kereta layang ini, Hutama karya akan berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia Persero. Tahap pertama, pembangunannya dimulai dari Bekasi-Slipi. (sut)