JAKARTA: Pemerintah mendorong kontraktor besar menggandeng kontraktor daerah dan spesialis untuk diintegrasikan dalam rantai pasoknya guna pengembangan jasa konstruksi di Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan dengan adanya rantai pasok tersebut maka akan terbangun satu rantai yang sistemik yang lebih memudahkan untuk proses pembangunan konstruksi.
Pasalnya, saat ini kerjasama dan kemitraan dengan prinsip kooperasi, kolaborasi, dan kompetisi rantai pasok konstruksi antar kontraktor belum terjadi. Bahkan yang sering kali muncul adalah dominasi kontraktor skala besar baik di pusat maupun daerah.
“Rantai pasok kemitraan jasa konstruksi mendesak dilakukan, dan harus dikelola dengan baik guna terciptanya sinergi antar pihak untuk pembangunan sektor konstruksi nasional,” ucapnya di dalam Penyampaian Hasil Perumusan Kebijakan Konstruksi Nasional hari ini, Kamis (12/7/2012).
Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo mengatakan rantai pasok tersebut perlu dilakukan untuk melakukan penataan ulang struktur konstruksi mengingat saat ini perbandingan antara jumlah kontraktor dan pasar yang disasar masih timpang.
Dia menuturkan saat ini umlah kontraktor saat ini mencapai 182.800 dengan proporsi 13% kontraktor non kecil yang diduga menguasai 80% pasar, sementara 87% kontraktor kecil diduga hanya mampu merebut 20% pasar.
Menurutnya, kontraktor kecil tersebut terkendala oleh persoalan pendanaan, SDM, dan peralatan. Oleh karena itulah kontraktor kecil harus menjadi kontraktor spesialis yang kemudian masuk ke dalam rantai pasok kontraktor besar sehingga kapasitas SDM nya akan meningkat.
Selain itu, sambungnya, akan memudahkan kontraktor kecil tersebut mendapatkan pendanaan dari pihak perbankan karena adanya jaminan dari kontrakrtor besar yang menggandengnya di dalam rantai pasok.
“Kontraktor kecil lemah dalam hal pendanaan, SDM, dan alat. Untuk peningkatan SMD dapt diangkat dengan kesempatan kerja menjadi bagian dari rantai pasok. Kontraktor besar akan mudah dalam mendapatkan partner dan informasi yang mendukung pelaksanaan pekerjaannya,” ucapnya. (sut)
