Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI LANGSUNG: Berpotensi meningkat 50%

JAKARTA: Investasi asing langsung di Indonesia berpotensi meningkat hingga 50% dalam 1-2 tahun setelah mendapatkan status peringkat layak investasi dari Fitch Rating dan Moody's Investment Service.Kepala Ekonom Bank ANZ untuk Asia Tenggara Aninda

JAKARTA: Investasi asing langsung di Indonesia berpotensi meningkat hingga 50% dalam 1-2 tahun setelah mendapatkan status peringkat layak investasi dari Fitch Rating dan Moody's Investment Service.Kepala Ekonom Bank ANZ untuk Asia Tenggara Aninda Mitra menuturkan secara teori, status investment grade dapat menggenjot investasi di Indonesia. Mitra menuturkan investment grade akan memperluas basis investor asing, karena Indonesia akan masuk dalam daftar investasi di sejumlah bank dan lembaga investasi asing."Hampir semua negara investment grade menunjukkan peningkatan pada long term investment flows dan foreign direct investment. Tapi itu terjadi di tengah ekonomi dunia yang normal," katanya dalam paparan 'Indonesia: Post Investment Grade Blues', Senin (25/06).Berdasarkan kajian ANZ Bank, peringkat layak investasi di beberapa negara seperti Brasil, India, dan Rusia, memicu meningkatnya arus investasi jangka panjang dan investasi asing langsung hingga 50% dalam 1--2 tahun paska investment grade.Di Indonesia, katanya, peningkatan FDI sudah mulai terjadi, namun perkembangannya sangat tergantung pada penyelesaian krisis Eropa dan Amerika Serikat yang memicu ketidakpastian ekonomi global."Ini juga cenderung membawa investasi jangka panjang yang lebih stabil. Misalnya, FDI naik dari 1% PDB pada 1-2 tahun sebelum investment grade menjadi 1,5% pada 1-2 tahun setelahnya," tuturnya.Selain kondisi ekonomi global, arus modal asing yang berkembang seiring investment grade juga dinilai Mitra sangat bergantung pada iklim investasi dan kepastian regulasi di Indonesia.Menurutnya, perubahan regulasi terkait moneter, perbankan, dan pertambangan tidak tepat dilakukan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Pasalnya, hal ini berisiko menghambat arus investasi langsung, karena dapat menimbulkan ketidakpastian regulasi di mata investor."Menurut saya ini suatu hal yang patut diperdebatkan, berapa level yang sesuai untuk kepemilikan asing di sistem perbankan dan industri. Tapi waktunya tidak tepat di tengah kondisi global yang sensitif," kata Mitra.Kendati demikian, ANZ Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 6,3% pada 2012 dan 6,6% pada 2013 akan ditopang oleh peningkatan investasi. Adapun kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat mencapai 2,3%."Momentum investasi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pembentukan modal tetap bruto, seiring meningkatnya rendahnya biaya investasi," pungkasnya. (04/Bsi)

 

 

BACA JUGA:


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper