JAKARTA: Pemerintah berniat mendorong pencairan belanja modal hingga mendekati 100% dan menambah alokasinya dalam APBN 2013 guna mencapai target pertumbuhan investasi 11,9%-12,3%.
Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan mendorong investasi pemerintah dalam belanja modal dan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mencapai tingkat pertumbuhan investasi yang ditargetkan pada 2013.
"Kita punya penekanan lebih pada investasi pemerintah, baik dalam jumlah maupun dalam pencairannya. Selama ini kan tidak pernah terserap benar, kita harap itu sedekat mungkin ke penyerapan 100%," ujarnya di sela rapat kerja dengan Komisi XI DPR Senin 4 Juni 2012.
Menurutnya, jumlah belanja modal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 akan ditingkatkan. Namun, Bambang enggan berspekulasi berapa besaran peningkatan belanja modal pada 2013.
"Jumlahnya ditambah, tapi belum dibahas. Pokoknya niatnya mau ditambah," tegasnya.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, Kontribusi belanja modal pemerintah terhadap PMTB nasional pada kuartal I/2012 mencapai 4,1% dari total atas dasar harga berlaku Rp628,0 triliun. Adapun tren penyerapan belanja modal pemerintah pada 2008-2011 berada pada kisaran 80%-85%.
Sementara itu, prospek investasi asing dalam bentuk foreign direct investment (FDI) dinilai Bambang masih cukup cerah. Pasalnya, kata Bambang, investor asing tertarik pada pasar Indonesia yang besar.
"FDI kita masih lihat cukup tinggi. Meskipun yang masuk bukan investasai yang berorientasi ekspor, tapi paling tidak investasi itu jumlahnya cukup besar dan bisa menyerap tenaga kerja," ungkapnya.
Beberapa bidang yang dinilai menjanjikan a.l. sektor perdagangan, retail, komunikasi, dan transportasi.
Sementara itu, Bambang optimistis pelarangan ekspor mineral mentah justru membuka bidang investasi baru di Indonesia, yakni bidang smelter.
"Ya justru kita berharap investasi di smelter sekarang. Smelter itu kalau melihat potensi sumber daya alam Indonesia, mustinya bisnis bagus," ujar Bambang.
Komisaris PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk ini menuturkan pemerintah menyiapkan fasilitas insentif fiskal berupa tax allowance bagi investor yang berniat membangun smelter di Indonesia.
"Tapi smelter itu yang paling penting bukan insentif tax-nya kok, tapi kepastian listrik, dan saya yakin PLN atau swasta bikin sendiri pun masuk," pungkasnya.
Pada 2013 pemerintah menargetkan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebagai komponen pembentuk produk domestik bruto (PDB) dapat tumbuh 11,9%-12,3%. Target ini lebih tinggi dibandingkan target 2012 yang ditetapkan sebesar 10,9%.
Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi pada 2012 dapat mencapai sebesar Rp283,5 triliun. Pada 2013, targetnya meningkat menjadi Rp390,3 triliun, dan diharapkan menyentuh Rp506,9 triliun pada 2014.(sut)