Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JEMBATAN SELAT SUNDA: Menkeu enggan siapkan Rp3 triliun, ada apa ya?

JAKARTA: Kementerian Keuangan mengaku keberatan apabila pemerintah harus berkontribusi hingga Rp3 triliun untuk ongkos studi kelayakan proyek Jembatan Selat Sunda.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan feability study merupakan kunci pembangunan

JAKARTA: Kementerian Keuangan mengaku keberatan apabila pemerintah harus berkontribusi hingga Rp3 triliun untuk ongkos studi kelayakan proyek Jembatan Selat Sunda.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan feability study merupakan kunci pembangunan Jembatan Selat Sunda. Apabila FS sudah diselesaikan, baru pemerintah akan mempelajari kelayakan mega proyek itu sesuai peraturan."Tapi kalau sekarang pemerintah diminta menanggung sampai dengan Rp3 triliun atas biaya FS itu, kami berkeberatan," kata Agus di kantornya, pekan lalu.Menurut Menkeu, untuk memastikan bentuk kontribusi pemerintah, FS Jembatan Selat Sunda harus diselesaikan terlebih dahulu. Pasalnya, FS bukan hanya untuk menentukan konstruksi, tapi bagaimana kelayakan finansial, potensi penerimaan, skema pembiayaan dan pengembalian proyek tersebut.Studi kelayakan jembatan sepanjang 29 kilometer yang menghubungkan Provinsi Lampung dan Banten ini diperkirakan memakan biaya hingga US$350 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.Namun, seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, pemerintah hanya berkenan menjamin pengembalian dana investasi studi kelayakan proyek JSS maksimal Rp1,5 triliun atau 1% dari total investasi fisik jembatan yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp100 triliun.Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan ketetapan itu sesuai dengan kemampuan APBN, dan merujuk pada perkiraan dana studi kelayakan berdasarkan hasil pra studi kelayakan sebelumnya.“Saya rasa dana Rp1,5 triliun saja sudah cukup besar untuk mendanai kegiatan studi kelayakan ini seperti pemeriksaan bawah dasar laut, pengeboran, dan perhitungan teknis lainnya," ujarnya.JSS rencananya dibangun dengan skema pembiayaan Public Private Partnership (PPP), di bawah pendanaan pemerintah dan konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera.Studi kelayakan JSS akan melibatkan 3 perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung. Proses pelaksanaan FS diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. (ea)

 

BACA JUGA:

* PREDIKSI INDEKS: Ini dia faktor-faktor yang perlu dicermati

* REKOMENDASI SAHAM: Ada apa dengan saham tambang?

* PIALA EROPA: Kenapa Portugal keok melawan Turki?

* INDONESIAN IDOL 2012: IniLAH alasan kenapa Sean layak diselamatkan

* RIBUT WAIDI: Legenda PSIS Semarang & pahlawan Sea Games 1987 itu berpulang

* KINERJA INDUSTRI ELEKTRONIK: Setelah Maret naik, penjualan April turun lagi

* APARTEMEN SUDIRMAN SUITES: Mau tau berapa harga kamar termurahnya?

* MONOPOLI GULA: Nah lo Wilmar kena denda Rp25 miliar!

* SIHIR MESSI: Sihir Lionel Messi yang absen di Piala Dunia bersama Argentina telah kembali

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper