Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERLAMBATAN EKSPOR: BI klaim pertumbuhan belum terancam

JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan pelambatan ekspor yang terjadi selama april belum akan menggeser target pertumbuhan ekonomi Indonesesia yang diiproyeksi meningkat minimal 6,3%.Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan pelambatan ekspor

JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan pelambatan ekspor yang terjadi selama april belum akan menggeser target pertumbuhan ekonomi Indonesesia yang diiproyeksi meningkat minimal 6,3%.Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan pelambatan ekspor bukan hanya terjadi di Indonesia , tetapi juga dirasakan hampir semua negara  termasuk mitra dagang tanah air seperti India dan China.“Ekspor memang melambat, tetapi jangan lupa kontribusi ekspor di dalam perekonomian Indonesia peranannya tidak sebesar di Thailand, Malaysia apalagi Singapura, sehingga dampaknya kepada pertumbuhan ekonimi Indonesia tidak besar,” ujarnya hari ini Jumat 1 Juni 2012.Dia menegaskan Indonesia masih bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%--6,7%, meskipun berada pada batas bawah. Optimisme tersebut didasari atas proyeksi atas kinerja ekspor pada bulan mendatang diharapkan lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya.“Mudah-mudahan dari prediksi yang ada, lebih banyak yang menganggap tahun depan sedikit lebih baik. Jadi pertumbuhan kita, kita perkirakan sedikit lebih baik,” jelasnya.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada April 2012 mencapai US$15,98 miliar atau turun sebesar 7,36% dibandingkan dengan sebulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan April 2011, kinerja ekspor turun 3,46%.Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-April 2012 mencapai US$64,50 miliar atau meningkat 4,13% dibandingkan dengan periode yang sama setahun yang lalu.Darmin menambahkan data inflasi Mei menunjukan terjadi penurunan ekspektasi kenaikan harga yang sempat terjadi pada bulan-bulan sebelumnya, akibat rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang kemudian tertunda.“Ekspektasi yang tadinya terpengaruh pada waktu soal BBM sudah rendah sehingga kami melihat inflasi tahun ini akan tetap pada track yang telah diperkirakan,” jelasnya.Tingkat inflasi Indonesia pada Mei tercatat 0,07% lebih rendah dibandingkan dengan April yang tercatat sebesar 0,21%. Adapun tingkat inflasi tahun berjalan 1,15%, dan secara tahunan 4,14%.Berdasarkan kondisi tingkat inflasi selama periode Januari—Maret tersebut, bank sentral optimis bisa mencapai target laju kenaikan harga 4,5% dengan deviasi plus minus 1%."Arahnya inflasi mungkin disekitar tengah dari target.Jadi cukup baik, karena sebenarnya umumnya inflasi di Indonesia itu relatif baik.”Namun, paparnya ada dua faktor yang sering mempercepat laju inflasi, yakni kenaikan harga pangan (volatile food) atau kenaikan harga karena kebijakan pemerintah (administered prices)."Kalau itu tidak ada, paling yang berpengaruh adalah imported inflation [inflasi harga impor karena pergerakan nilai tukar]. Di luar itu inflasi Indonesia bertendensi menurun."  (Bsi)

 

BERITA LAINNYA:

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper