Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PETI KEMAS kosong menumpuk lagi di Priok

JAKARTA: Kegiatan penumpukan peti kemas kosong di dalam Pelabuhan Tanjung Priok kembali marak. Padahal idealnya peti kemas eks impor maupun kegiatan pengapalan antarpulau (domestik) itu tidak di tumpuk di dalam kawasan lini satu pelabuhan.Widijanto,

JAKARTA: Kegiatan penumpukan peti kemas kosong di dalam Pelabuhan Tanjung Priok kembali marak. Padahal idealnya peti kemas eks impor maupun kegiatan pengapalan antarpulau (domestik) itu tidak di tumpuk di dalam kawasan lini satu pelabuhan.Widijanto, Ketua Komite Tetap Kepabeanan dan Perpajakan Import Eksport Kadin DKI Jakarta menyesalkan lemahnya pengawasan manajemen Pelindo II Tanjung Priok yang memperbolehkan peti kemas kosong di timbun di dalam pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.Padahal, kata dia, disisi lain fasilitas pelabuhan saat ini sangat kekurangan areal lapangan penumpukan untuk menampung peti kemas berisi kargo impor maupun ekspor.“Akibatnya barang impor yang baru tiba di pelabuhan langsung di over brengen atau pindah lokasi penumpukan ke lini 2 maupun keluar pelabuhan. Ini mengakibatkan  biaya tambahan bagi pemilik barang,” ujarnya kepada Bisnis pagi ini.Dia mengatakan  seharusnya kawasan pelabuhan tidak di peruntukkan menumpuk peti kemas kosong, karena selain biaya penumpukannya juga murah juga berpotensi menghambat laju distribusi.Apalagi, kata dia, manajemen Pelindo II Tanjung Priok telah melaksanakan program penataan lahan dengan membongkar sejumlah fasilitas perkatoran dan gudang di pelabuhan itu untuk di alih fungsikan sebagai lapangan penumpukan. “Tetapi nyatanya lapangan tersebut saat ini hanya di pergunakan untuk menimbun peti kemas kosong,” tuturnya.Syamsul Hadi, Ketua Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) mengusulkan agar manajemen pelabuhan Tanjung Priok melarang semua jenis peti kemas kosong di tumpuk di dalam kawasan pelabuhan. “Pelindo II Tanjung Priok mesti tegas, seharusnya memang peti kemas kosong di relokasi keluar pelabuhan. (k1/arh)

 

BACA JUGA:

Skandal seks DPR mulai terkuak

Kekhawatiran data China pukul saham pertambangan

Hasil F1 Monaco, Webber juaranya

Rossi masuk Honda gantikan Stoner?

Nilai tukar rupiah, gimana hari ini?

 

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper