Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROMOSI TKI: BNP2TKI jajaki peluang ke Macau

JAKARTA: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia menjajaki peluang pasar pekerja formal sektor konstruksi dan kesehatan ke Macau, Hong Kong.

JAKARTA: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia menjajaki peluang pasar pekerja formal sektor konstruksi dan kesehatan ke Macau, Hong Kong.

 

Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, penjajagan pasar kerja ke wilayah itu untuk meningkatkan jumlah pengiriman TKI sektor formal.

 

Untuk itu, lanjutnya, ada delegasi khusus mengunjungi Macau, Hong Kong yang akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha daerah setempat dan pihak-pihak terkait dengan penempatan pekerja.

 

“Dengan adanya pertemuan itu akan diperoleh informasi yang jelas mengenai jenis-jenis pekerjaan yang dapat dimanfaatkan oleh TKI di Tanah Air,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu 7 Maret 2012.

 

Macau menjadi salah satu negara tujuan TKI bekerja di wilayah Asia Pasifik sejak 2007, bahkan jumlah TKI yang bekerja di kawasan itu berdasarkan data dari Biro Tenaga Kerja Macau diperkirakan 4.436 orang per Juni 2011, terdiri dari penata laksana rumah tangga, mekanik, dan waiters di restoran.

 

“Selain penjajakan pasar kerja, juga akan dilakukan pembicaraan tentang struktur biaya dan pemberlakukan pembiayaan bagi penempatan TKI,” ungkapnya.

 

Delegasi BNP2TKI juga menjajagi pasar TKI di Hong Kong yang merupakan salah satu negara tujuan utama penempatan pekerja dari Tanah Air.

 

Kerja sama penempatan TKI itu dilakukan seluruhnya dengan skema private to private (antarswasta) dan hanya dapat menempatkan penata laksana rumah tangga.

 

Jumhur menjelaskan permintaan pekerja bidang itu di Hong Kong menunjukkan kecenderungan yang meningkat, sehingga membutuhkan pengawasan yang lebih ketat dalam proses penempatan dan perlindungan selama bekerja.

 

“Pemerintah Hong Kong memperlakukan TKI setara dengan tenaga kerja lokal, tapi masih ada beberapa masalah, seperti biaya pemberangkatan yang dikenakan terlalu tinggi, sehingga TKI sering terjerat utang,” katanya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Jessica Nova

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper