MALANG: Bulog Malang masih belum mampu menyerap beras di pasar, bahkan di tingkat petani, meski ada kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) naik.Kepala Bulog Malang Awaludin Iqbal, mengatakan HPP beras yang baru sebesar Rp6.500 per kg, namun harga beras di tingkat petani mencapai Rp7.200 per kg. “Dengan harga beras sebesar itu, maka jelas beras petani masih belum bisa diserap oleh Bulog,” kata Awaludin Iqbal di Malang, hari ini.Harga gabah kering petani di Malang saat ini mencapai Rp4.200 per kg, sedangkan harga gabah kering giling mencapai Rp5.000. Dengan demikian, maka harga beras mencapai Rp7.200. Sedangkan mengacu HPP, kata dia, harga gabah kering giling mencapai Rp4.300 per kg dan beras mencapai Rp6.500.Sedangkan harga beras di tingkat pasar, menurut dia, jelas lebih tinggi. Pedagang tentu mematok margin dari pembelian mereka pada gabah petani. Saat ini, kata dia, merupakan puncak panen. Namun panennya bersifat sporadis.Dengan kondisi, dia memperkirakan, harga beras stagnan. Tidak bergejolak karena beras masih ada di petani, pedagang, maupun pasar.
Namun harga beras berasal pada stagnan tinggi. Karena itulah Bulog masih belum mampu menyerap beras di pasar karena harganya di atas HPP.Sampai saat ini, penyerapan beras oleh Bulog baru mencapai 18.000 ton. Posisi tersebut sampai dengan September. Penyerapan beras sangat lamban terkait dengan masalah harga.Pada Oktober bahkan masih belum ada. Dengan melihat realisasi pengadaan beras sebesar itu, maka target pembelian beras sebesar 77.000 ton sampai akhir 2011 akan sulit dicapai.Sedangkan untuk penyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin), kata dia, pada Oktober telah direalisasikan. Kebutuhan untuk penyaluran raskin ke Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang, dan Kab. Pasuruan mencapai 5.000 ton per bulannya.(api)