JAKARTA: Credit Default Swap spread (CDSs) Indonesia yang mencerminkan tingkat risiko berinvestasi di Tanah Air kembali menguat pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, hari ini, per 27 September posisi CDSs untuk semua tenor ditutup menguat sekitar 8%an dari posisi sehari sebelumnya.
CDS tenor 1 tahun ditutup naik 8,27 basis poin atau 8,33% ke level 107,44 dari posisi sebelumnya 99,18, CDS tenor 3 tahun naik 14,71 basis poin atau 8,41% ke level 189,54 dari posisi sebelumnya 174,83, dan CDS 5 tahun naik 21,49 basis poin atau 8,46% ke level 275,52 dari sebelumnya 254,03. Adapun CDS 10 tahun juga naik 30,47 basis poin atau 8,62% ke level 384,00 dari sebelumnya 353,53.
Sebelumnya, CDS untuk semua tenor tercatat turun pada 26 September a.l. CDS untuk tenor 1 tahun turun 16,88% ke level 99,175 dari sebelumnya 119,32, tenor 3 tahun turun 16,94% ke level 174,83 dari sebelumnya 210,48, dan tenor 10 tahun turun 17,62% ke level 353,53 dari sebelumnya 429,17.
Analis Obligasi dari PT Nusantara Capital Securities I Made Adi Saputra mengatakan kenaikan CDS tersebut terjadi seiring perhatian investor yang tertuju pada kondisi penyelesaian krisis surat utang di Eropa. "Semua masih bergantung pada kondisi penyelesaian krisis di Eropa," katanya saat dihubungi Bisnis, hari ini.
Dia menjelaskan yang dibutuhkan pelaku pasar saat ini adalah kepastian bagaimana krisis surat utang di Yunani bisa segera diselesaikan. "Pelaku pasar tidak butuh wacana penyelesaian. Makanya persepsi investor terhadap surat utang di negara berkembang salah satunya Indonesia kembali naik," ujarnya. (ln)