Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia belum kirim sapi bakalan lagi

JAKARTA: Sejak impor sapi bakalan dibuka lagi oleh Australia sejak awal bulan ini, hingga kini belum ada komoditas itu yang masuk ke Indonesia.

JAKARTA: Sejak impor sapi bakalan dibuka lagi oleh Australia sejak awal bulan ini, hingga kini belum ada komoditas itu yang masuk ke Indonesia.

Padahal, beberapa importir telah mengajukan surat permintaan pemasukan (SPP) sekitar 108.000 ekor.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan pihaknya belum menerima sapi bakalan impor asal Australia sejak negara itu mulai membuka keran ekspor ke Indonesia.

"Belum ada yang masuk [sapi bakalan asal Australia]. Baru 144.000 ekor sapi bakalan yang sudah masuk sebelum Australia menyetop ekspor sapi ke Indonesia," ujarnya kepada wartawan, hari ini.

Australia menyetop ekspor sapi bakalan ke Indonesia pada 8 Juni 2011 dan membuka kembali pada awal bulan ini.

Sementara itu, daging sapi beku (jeroan dan tetelan) yang diimpor dari Australia hingga akhir Juni, kata dia, sebanyak 48.000 ton.

Namun, Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menunjukkan impor sapi pada semester I/2011 hanya 40.000 ton. "Nanti dikira yang 8.000 ton impor ilegal lagi," kata Direktur Eksekutif Aspidi Thomas Sembiring.

Menurut dia, pemerintah telah memberikan alokasi impor daging sapi beku pada periode Juli-September 2011, yaitu untuk menjaga pasokan daging menjelang puasa dan lebaran, sebanyak 32.000 ton. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper