Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster industri sawit Sei Mangke peroleh tambahan investasi

JAKARTA: Klaster industri kelapa sawit Sei Mangke, Sumatra Utara pada tahun ini mendapatkan tambahan investasi dari PTPN III dan PTPN IV sebesar Rp2,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur lanjutan.

JAKARTA: Klaster industri kelapa sawit Sei Mangke, Sumatra Utara pada tahun ini mendapatkan tambahan investasi dari PTPN III dan PTPN IV sebesar Rp2,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur lanjutan.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan investasi tahun ini jauh melampui investasi pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp300 miliar.

"Investasi pada 2010 sudah digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti pengadaan air, pembangunan pembangkit listrik, dan sarana dasar lainnya," ujarnya.

Menurut dia, untuk investasi 2011 akan dialokasikan untuk penyelesaian jalur kereta api sepanjang 18 kilometer dari Sei Mangke ke Kuala Tanjung. Penyelesaian jalur kereta api ini nanti dikoordinasikan antara BUMN, pemerintah daerah, dan PT Kereta Api.

Bayu menjelaskan penyelesaian jalur kereta api yang menggabungkan dua klaster industri hilir itu mendesak. Pada tahun ini sudah ada produk yang dijual melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.

Dia mengatakan selain BUMN sudah terdapat investor lain yang masuk ke Sei Mangke, yakni Wilmar. Selain itu, tambahnya, PTPN III dan PTPN IV juga banyak melakukan kerja sama dengan swasta lainnya.

Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia Derom Bangun mengungkapkan tiga klaster industri hilir kelapa sawit yakni Dumai dan Indragiri Hilir di Riau, Sei Mangke di Sumatra Utara, dan Maloy di Kalimantan Timur tidak terlalu diminati investor.

Menurut dia, investor lebih suka berinvestasi pada sektor hulu dibandingkan dengan hilir. "Jelas dengan insentif berupa fiskal maupun nonfiskal untuk sektor hilir yang masih sangat minim termasuk juga infrastruktur yang tidak memadai, pengusaha akan merasa untung berinvestasi di sektor hilir," katanya.

Dia menjelaskan dengan investasi sebesar US$25 juta di sektor hulu, pengusaha dapat mengoperasikan lahan seluas 8.000 hektare. Investasi di hulu itu, katanya, dapat kembali modal dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun. Dengan nilai investasi yang sama di sektor hilir, hanya dapat membuka satu pabrik oleokimia berkapasitas 150 ton per hari-200 ton per hari.

Selain itu, tambahnya, kurangnya minat investor untuk mengembangkan industri hilir di tiga klaster sawit itu karena pihak perbankan kurang menaruh minat.

Derom menjelaskan perbankan lebih tertarik mendanai investasi di hulu dibandingkan hilir. "Perbankan sudah memiliki success story untuk hulu. Sementara di hilir dianggap masih belum teruji," katanya.

Derom menyatakan pemerintah perlu menawarkan insentif yang menarik untuk investor. Insentif yang diharapkan investor berupa perbaikan infrastruktur dan pemberian tax holiday. Saat ini infrastruktur di klaster industri tidak maksimal. Menurut dia, untuk infrastruktur dasar seperti listrik, air, dan pelabuhan masih belum terpenuhi dengan baik.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan menambahkan untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit di dalam negeri perlu adanya insentif perdagangan.

"Yang penting adalah melindungi barang-barang produk asal sawit nasional dari serangan barang-barang impor sejenis seperti butter dan deterjen. Kalau memungkinkan dapat dimasukkan dalam daftar negatif investasi," katanya.

Dia menambahkan pengusaha juga membutuhkan insentif berupa kemudahan perpajakan untuk barang modal untuk pengembangan industri hilir. Termasuk bantuan berupa dana untuk dialokasikan pada sektor penelitian dan pengembangan. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper