Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Migas nantikan hasil investigasi pipa bocor TGI

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menantikan hasil investigasi pihaknya terkait kebocoran pipa gas di Grissik Duri milik PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang cukup memengaruhi target lifting tahun lalu

JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menantikan hasil investigasi pihaknya terkait kebocoran pipa gas di Grissik Duri milik PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang cukup memengaruhi target lifting tahun lalu

Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro mengatakan saat ini pihaknya masih terus menginvestigasi penyebab kebocoran pipa di KP 277 yang terletak di Desa Kampung Sawah, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, 22 September 2010.

Putusan belum didapat karena investigasinya masih dilakukan teman-teman operasi. Sikap kami terhadap kebocoran itu tergantung hasilnya. Jika ada kelalaian kemungkinan akan ada tuntutan kepada TGI, ujar Elan, sore ini.

Menurut dia, dari sisi kewenangan pihaknya tidak berhak memberikan sanksi, sebab kewenangan untuk itu ada di tangan BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi). Karena itu, lanjut dia, BP Migas hanya akan melakukan tuntutan ganti rugi secara perdata jika ditemukan penyebab karena unsur kelalaian.

Adapun pihak TGI sudah menyerahkan investigasi kepada konsultan independen untuk melakukan investigasi terkait kebocoran tersebut. Corporate Secretary TGI Ivan Irawan mengatakan hasil investigasi yang dilakukan konsultan independen tersebut nantinya akan dijadikan salah satu masukan apakah pihaknya perlu mengambil langkah peremajaan terhadap pipa guna mencegah insiden serupa terulang atau tidak.

"Saya tidak bisa menyebutkan kapan pasti selesainya investigasi itu. Tapi kemungkinan pertengahan Maret tahun ini," ujar Ivan.

Dia mengklaim kalau dari data fisik dan hasil pengecekan intelligent pigging pipa yang dimilikinya masih baik. Ivan menyebutkan angka kerugian material untuk toll fee yang diderita pihaknya akibat insiden tersebut per harinya sekitar US$300 ribu.

Bocornya pipa tersebut memang cukup mempengaruhi rata-rata produksi minyak nasional tahun lau. Bahkan pasca insiden tersebut produksi minyak nasional sempat menyentuh 700.000 barel per hari (Bph) atau terendah sepanjang 2010. Adapun target rata-rata produksi minyak 2010 sebesar 965.000 Bph.

TGI saat ini memiliki dan mengoperasikan lebih dari 1.000 km saluran pipa gas berukuran diameter 28 di daratan dan lepas pantai dari Grissik ke Duri dan Grissik ke Singapura, dengan total kapasitas pengiriman pada tahun 2009 rata-rata sebesar 892 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feed per day/MMSCFD) .

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menguasai 59,87 % saham TGI. Sementara sisanya dimiliki oleh Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (Transasia) yang memiliki 40 % saham, dan Yayasan Kesejahteraan Pegawai dan Pensiunan Gas Negara (YKPP) 0,13 %. Transasia merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh Petronas, ConocoPhillips, Singapore Petroleum dan Talisman Energy. (gak)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper