Bisnis.com, JAKARTA — Gempa bumi berkekuatan M 8,6 mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka bagian Timur Rusia pada Rabu (30/7/2025). Gempa tersebut menyebabkan kerusakan bangunan dan berpotensi memicu gelombang tsunami setinggi hingga 4 meter.
Guncangan gempa juga terasa hingga wilayah Amerika Serikat. Saat ini, pemerintah AS dilaporkan telah mengeluarkan peringatan dan evakuasi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Hawaii atau di sepanjang Samudra Pasifik.
“Karena gempa besar yang terjadi di Samudra Pasifik, peringatan Tsunami sedang berlaku untuk warga yang tinggal di Hawaii,” ujar Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, dikutip Rabu (30/7/2025).
Melansir laporan Reuters, sejumlah orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.
Sementara sebagian besar pesisir timur Jepang yang sebelumnya pernah porak-poranda akibat gempa dan tsunami hebat pada 11 Maret 2011 juga mengeluarkan peringatan evakuasi bagi para warganya.
Adapun, Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam sebuah video yang diposting di aplikasi Telegram menyebut gempa bumi tersebut dipastikan menjadi yang paling besar dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga
“Gempa hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” jelasnya.
Dalam informasi terbarunya, tsunami setinggi 3 hingga 4 meter juga telah tercatat di beberapa bagian Kamchatka. Dia lantas mengimbau warga untuk segera menjauh dari garis pantai.
Sementara itu, Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan bahwa gempa tersebut tergolong dangkal, berada pada kedalaman 19,3 km, dan berpusat sekitar 119 km sebelah timur-tenggara kota Petropavlovsk-Kamchatsky, yang memiliki populasi sekitar 165.000 jiwa.
USGS juga merevisi kekuatan gempa dari 8,0 menjadi 8,8 dan melaporkan adanya gempa susulan kuat berkekuatan 6,9 yang terjadi tak lama kemudian.
Pada saat yang sama, Badan Meteorologi Jepang meningkatkan level peringatan tsunami mereka. Pihaknya memperkirakan gelombang setinggi hingga 3 meter akan mencapai sejumlah wilayah pesisir mulai pukul 01.00 GMT (sekitar pukul 10.00 pagi waktu Jepang).
Saat ini, sejumlah sirine peringatan tsunami terdengar di berbagai kota pesisir Jepang di sepanjang Samudra Pasifik, sementara otoritas setempat mendesak warga untuk segera menuju dataran tinggi.
Pekerja di Pembangkit Nuklir Fukushima yang pernah sempat terdampak akibat tsunami 2011 juga telah dievakuasi. Namun, hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan, dan semua pembangkit nuklir di Jepang dilaporkan dalam kondisi normal, menurut Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi.